Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jangan Gunakan Alat Pengering Tangan di Toilet Umum, Ini Bahayanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

brightside.me

TRIBUNTRAVEL.COM - Alat pengering tangan sering kita jumpai di toilet umum berbagai tempat saat bepergian.

Alat pengering tangan biasanya disediakan di toilet umum mulai dari pusat perbelanjaan, kantor, hingga toilet di tempat wisata.

Menggunakan alat pengering lebih praktis dan ramah lingkungan daripada harus menggunakan tisu.

Namun, pernahkah traveler berpikir jika alat pengering tangan di toilet umum yang sering kita gunakan ini ternyata berbahaya?

Pramugara Lion Air Viral di Medsos, Suapi Nenek 117 Tahun dan Bujuk Pakai Sabuk Pengaman

7 Kuliner di Semarang yang Legendaris dan Wajib Dicoba, Ada yang Sudah Buka Sejak Tahun 1935

Selama ini, kita mengira menggunakan alat pengering tangan lebih bersih dan higienis.

Alat pengering tangan yang disediakan di toilet juga lebih praktis dan mudah ditemukan saat traveling.

Udara hangat yang keluar dari mesin diklaim bisa membunuh bakteri.

Tapi siapa sangka, hasil penelitian justru menyatakan sebaliknya.

Melansir dari Independent.co.uk, menurut para ahli kesehatan, alat pengering tangan dapat menyedot bakteri atau kuman di toilet, meskipun kamar mandinya bersih.

Bahaya pengering tangan toilet (ntdin.tv)

Menggunakan alat ini justru akan menyebarkan bakteri lebih luas.

Lalu, sejauh mana pengering tangan menyebarkan bakteri berbahaya?

Padahal mencuci tangan setelah menggunakan toilet adalah hal yang wajib dilakukan.

Para peneliti dari University of Connecticut mengungkapkan, bakteri dan kotoran manusia di sekitar kamar mandi bisa berpindah melalui udara.

Tiket Murah Ke China, Terbang ke Shanghai dari Denpasar Mulai Rp 3,3 Jutaan

Potret 8 Kota Populer Dunia Sebelum Terkenal, Jangan Kaget Lihat Jakarta

Pengering Tangan (Tribunnews)

Partikel-partikel di udara ini bisa tersedot ke alat pengering tangan yang kita gunakan.

Alat pengering yang aktif digunakan selama 30 detik bisa mengumpulkan sekitar 18 hingga 60 koloni bakterim.

Halaman
12