Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jangan Berani Langgar Aturan saat Berada di Perbatasan Korea, Nyawa Taruhannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DMZ Korea Selatan

TRIBUNTRAVEL.COM - Cerita ketatnya peraturan di Korea Utara telah tersebar di seluruh penjuru dunia.

Tapi, pernahkah terlintas di benakmu untuk berwisata ke Korea Utara?

Jika iya, sebaiknya kamu berhati-hati memasuki wilayah Panmunjom yang terletak di daerah paling sensitif dari zona bebas militer Korea.

Panmunjom menjadi satu-satunya tujuan wisata paling di kawasan perbatasan yang bisa dikunjungi wisatawan.

Maskapai Korean Air Umumkan Kolaborasi Bareng SuperM, Ini Teaser Videonya

6 Restoran Korea di Malang, Coba Barbeku Seru di Dak-Galbi Korean

TONTON JUGA


Di tempat ini wisatawan diwajibkan untuk menandatangani pembebasan yang meminta mereka menerima tanggung jawab untuk "cedera atau mati sebagai akibat langsung dari tindakan musuh."

Artinya, jika wisatawan melanggar aturan, bersiap-siaplah untuk terkena akibatnya, termasuk ditembak dan menjemput ajal.

Panmunjom adalah sebuah desa kecil yang berada sekitar 55 km sebelah utara dari Seoul, menjadi batas negara antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Gencatan senjata yang mengakhiri permusuhan antara kedua negara ditandatangani di sini pada 1953, tetapi karena perdamaian tidak pernah disetujui, kedua belah pihak masih resmi berperang lebih dari lima puluh tahun kemudian dan satu juta orang berjaga-jaga di sekitar Zona Demiliterisasi (DMZ).

Meskipun namanya zona bebas militer, namun jalur sepanjang 4 kilometer yang memisahkan Korea ini merupakan wilayah yang paling bersenjata di dunia.

Wilayah ini juga menjadi tempat dengan penjagaan paling ketat di muka bumi dengan kurang lebih menempatkan dua juta personel militer.

Mulai dari kotak pil, ranjau darat, hingga kawat berduri ada mengitari seluruh garis perbatasan dan peregangan yang membatasi setengah jalan ke Seoul di selatan dan Pyongyang di utara.

Dilansir TribunTravel.com dari laman AmusingPlanet.com, satu kilometer dari timur desa ini sangat sepi karena menjadi Joint Security Area (JSA) atau Area Keamanan Bersama.

Ada sepetak tanah melingkar yang dijaga ketat oleh kedua negara yang menjadi tempat bagi kedua belah pihak bertemu sesekali untuk diskusi.

Tampak prajurit saling melintas berlalu lalang di area perbatasan.

Halaman
12