TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pramugari mengungkapkan apa yang dibutuhkan untuk bekerja di kelas pertama maskapai Emirates
Emirates konsisten berada di antara maskapai terbaik dunia dan dianggap sebagai salah satu yang paling mewah.
Jadi tidak mengherankan bahwa maskapai yang berbasis di Dubai tersebut hanya mempekerjakan orang-orang terpilih saja.
Dilansir dari situs Business Insider para pegawai Emirates akan mendapatkan perumahan gratis di Dubai dan berbagai tiket dikson.
• 7 Fakta Unik Pramugari, Termasuk Tidak Kebal Jetlag
• 10 Kode Rahasia Pramugari yang Tidak Diketahui Banyak Penumpang
Siti Nurazlin, pramugari asal Singapura ini pernah bekerja di bidang kelas ekonomi dari penerbangan jangka pendek hingga kelas satu.
"Mendapatkan pekerjaan sebagai pramugari di Emirates memang sulit, apalagi untuk bekerja di kabin kelas satu," tutur Siti Nurazlin.
Dia mengatakannya kepada orang dalam Business Insider dalam sebuah wawancara bahwa dibutuhkan sekitar dua tahun dalam bidang ekonomi sebelum beralih ke bisnis, dan dua tahun lagi sebelum bekerja di kelas satu.
Dia mengatakan bahwa sangat termotivasi dapat menjadi kepala pramugari.
Perempuan 31 tahun ini bekerja untuk Emirates sejak tahun 2009.
Ia telah memenuhi persyaratan minimum, setidaknya memiliki tinggi 5'2" (dengan jangkauan lengan 7 kaki dan keunggulan untuk bisa mencapai bagasi), fasih berbahasa inggris, dan minimal lulus sekolah menengah atas.
• 5 Hal Ini Bisa Dilakukan untuk Membantu Pekerjaan Pramugari di Pesawat
• Pramugari Ungkap Hal Paling Aneh di Penerbangan, Termasuk Penumpang Berlatih Yoga di Pesawat
Setelah dia mendapat pekerjaan itu, dia diterbangkan ke Dubai untuk menjalani delapan minggu pelatihan.
Siti Nurazlin menyebut pelatihan tersebut sangat ketat namun menyenangkan.
Ia berlatih apa yang harus dilakukan dalam kasus apapun, dari penembakan hingga pembajakan, serta berlatih membuka pintu pesawat dan menggunakan slide.
"Itu bukan hanya menjadi pelayan di udara. Kami dilatih dalam banyak aspek berbeda seperti keselamatan dan keamanan," ujarnya.
Bahkan, awak kabin Emirates dilatih teknik bela diri, meskipun Nurazlin mengatakan bahwa upaya ini hanya digunakan sebagai jalan terakhir.