Sedangkan untuk aktivitas vulkanik Merapi masih dalam status waspada.
• 7 Hotel Murah di Jogja Dekat Gunung Merapi, Harga Berkisar Rp 200 Ribuan
• Promosi Wisata, Wishnutama Akan Permudah Izin Syuting Film Hollywood di Indonesia
Untuk itu, Hanik mengimbau agar masyarakat melakukan aktivitas di luar radius 3 km dari Puncak Gunung Merapi dan tetap mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Guguran lava dan awanpanas berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat di sekitar dihimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya.
Awan panas selama 160 detik
Menurut pantauan dari Twitter BBTKG, Sabtu pukul 6.21 WIB, terpantau terjadi awan panas letusan dengan durasi 160 detik serta amplitudo maksimal 65 mm.
Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 meter dan condong ke arah barat.
BPPTKG melalui twiter resminya juga memberikan himbauan untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanik yang terbawa angin.
LIHAT JUGA:
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menjelaskan meski menyemburkan awan panas, wilayah Sleman tidak terjadi gangguan abu vulkanik.
"Jadi dialokasi terdekat dengan gunung Merapi seperti Kalitengah Lor, Kaliadem, Kaliurang, Turgo, Tunggularum itu aman terkendali, karena arah angin cenderung ke arah barat," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Gunung Merapi Meletus Semburkan Awan Panas Setinggi 1.500 Meter dan Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Selaman 160 Detik.
Baca tanpa iklan