Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Sekaten Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu, Ternyata Diadakan Pertama Kali di Demak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar Malam Sekaten Jogja 2018

TRIBUNTRAVEL.COM - Selama ini kita mungkin hanya tahu Sekaten sebagai rangkaian kegiatan tahunan memperingati ulang tahun Nabi Muhammad yang diadakan oleh keraton Yogyakarta.

Padahal, ada banyak fakta unik Sekaten Jogja yang jarang diketahui masyarakat.

Biasanya Hajad Dalem Sekaten ini diadakan pada 3 hingga 10 November pada setiap tahunnya, namun Sekaten kali ini tidak dirayakan dengan pasar malam.

Ada beberapa fakta unik mengenai Sekaten, mulai dari asal nama Sekaten, tempat pertama diadakannya Sekaten dan masih banyak lagi.

Cara ke Labuan Bajo dari Jakarta dengan Tarif Kurang dari Rp 1 Juta, Cocok untuk Kantong Backpacker

Sebelum Agnez Mo, Jokowi dan Anggun Sudah Lebih Dulu Punya Patung Lilin di Madame Tussauds

Dilansir dari berbagai sumber, Tribun Travel merangkum 5 fakta unik Sekaten Jogja supaya traveler tidak penasaran lagi.

1. Berasal dari Bahasa Arab

Nama sekaten adalah hasil adaptasi istilah dari bahasa Arab, syahadatain yang berarti "persaksian (syahadat) yang dua".

TONTON JUGA


Maksud dari istilah ini adalah persaksian atas 'syahadat 'yang terdiri dari dua kalimat.

Perluasan makna dari sekaten tersebut dapat dikaitkan dengan istilah sahutain yang berarti menghentikan atau menghindari dua perkara.

Dua perkara itu adalah sifat lacur dan menyeleweng.

Selain itu, sekaten juga bisa dikaitkan dengan sakhatain atau menghilangkan dua watak, yaitu watak hewan dan sifat setan.

Kemudian ada juga sakhotain yakni menanamkan dua perkara, yaitu selalu memelihara budi suci atau budi luhur dan selalu menghambakan diri pada Tuhan.

Inilah Bedanya Pasar Malam Perayaan Sekaten Solo dan Yogyakarta

5 Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Berbagai Negara, Mulai dari Sekaten hingga Bale Saji

2. Pertama Kali Diadakan di Demak

Meskipun saat ini perayaan Sekaten bisa kamu temukan di Surakarta dan Jogjakarta, namun dua tempat ini bukan tempat pertama dilangsungkannya Sekaten.

Halaman
123