TRIBUNTRAVEL.COM - Saat liburan, tentu traveler akan lebih memilih pesawat dengan tiket murah.
Tujuannya tentu saja untuk menghemat bujet yang dikeluarkan.
Di Indonesia terdapat sejumlah maskapai penerbangan Low Cost Carrier (LCC) yang menawarkan tiket murah.
Mulai dari Lion Air, AirAsia, hingga Citilink.
Tiga maskapai tersebut bahkan termasuk dalam 10 maskapai penerbangan paling murah di dunia versi SkyTrax.
Namun benarkah pesawat dengan tiket murah memiliki risiko kecelakaan yang lebih besar dibanding pesawat dengan tiket bertarif mahal?
Mengutip dari Travel+Leisure, penumpang akan merasakan konsekuensi dari tarif murah yang ditawarkan maskapai penerbangan.
• Penumpang Berteriak Pesawat Akan Jatuh, Pesawat Ini Terpaksa Mendarat Darurat
• Pesawat Alami Kebakaran, Pramugari Ini Tendang Paksa Pintu Darurat untuk Selamatkan Penumpang
Di antaranya yaitu kurangnya ruang untuk kaki, fasilitas yang kurang lengkap, biaya tambahan untuk bagasi, pemilihan tempat duduk, dan sebagainya.
Selain konsekuensi tersebut, masalah keamanan juga dipertanyakan penumpang pesawat berbiaya murah.
Maskapai penerbangan berbiaya murah memang mengurangi kenyamanan-kenyamanan yang ditawarkan dalam kabin pesawat.
Namun mereka sebenarnya tidak membahayakan keselamatan penumpangnya.
Meskipun terbilang low budget, namun pesawat dengan tiket murah telah menerima sertifikasi layak terbang.
"Setiap maskapai penerbangan harus memenuhi peraturan keselamatan yang ditetapkan oleh FAA," ujar juru bicara Federal Aviation Administration (FAA) Les Dorr kepada Men's Journal.
"Karena semua orang memenuhi standar yang sama, tidak ada maskapai yang lebih aman dari yang lain," lanjutnya.
• Kenapa Penumpang Cuma Diperbolehkan Bawa 100 ml Cairan ke dalam Pesawat?
• Penumpang Berfoto di Kokpit, Pilot Ini Dilarang Terbang Seumur Hidup
Setiap pesawat harus memenuhi standar keamanan yang harus ditaati oleh semua maskapai penerbangan, mulai dari pelatihan staf hingga perawatan pesawat.