TRIBUNTRAVEL.COM - Pihak Taman Safari Bogor memberikan klarifikasi terkait tiket palsu yang mengatasnamakan Taman Safari Indonesia (TSI).
Baru-baru ini viral kasus penipuan tiket palsu Taman Safari Bogor yang telah ditindak lanjuti oleh pihak berwenang.
Ada sekitar 500 orang yang menjadi korban penipuan tiket palsu Taman Safari Bogor dan mengeluhkan penipuan ini.
Pelaku penipuan bermodus menawarkan tiket masuk dengan harga promo yang jauh lebih murah dari harga asli tiket masuk Taman Safari Bogor.
• Taman Safari Bogor Buka Program Safari Malam Saat Libur Lebaran
• Dijaga Ketat Sejak Pagi, Jokowi Boyong Anak Cucu Liburan ke Taman Safari Bogor
TONTON JUGA:
Diketahui, penipuan tiket murah ini dijual melalui iklan di sosial media berupa Instagram dan Facebook dengan membuat website palsu yang menyerupai situs resmi Taman Safari Bogor.
Abi Febian, Marketing Communication Manager Taman Safari Bogor mengatakan jika banyak korban yang mempertanyakan e-ticket untuk masuk ke Taman Safari Bogor.
"Mereka mempertanyakan sudah transfer ke rekening tertentu tapi belum dapat tiket," ungkap Abi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Salah satu penipuan awal yang pernah terjadi yakni penipu menggunakan website m-tamansafari.com dan bermodus menggunakan virtual account dengan nama PT Taman Safari Indonesia.
Penipuan pertama ini terjadi pada akhir bulan Desember 2018 lalu.
"Banyak yang merasa yakin (dengan situs tersebut) karena rekeningknya bernama Taman Safari, padahal itu virtual account," lanjut Abi.
Website palsu itu kemudian dilaporkan dan dilakukan pemblokiran situs oleh pihak hosting.
Tak lama setelah itu, pada September 2019 ini terjadi penipuan dengan mengatasnamakan Taman Safari Indonesia lagi.
Sementara itu, menurut Head of Digit Marketing TSI Group, Daniel Thian, pelaku penipuan berkedok tiket online menjalankan penipuan bersamaan dengan pihaknya membuka program pemesanan tiket online di unit-unit TSI Group.
Tepatnya pada tanggal 12 September 2019, muncul website palsu dengan nama www.temansafari.com yang berhasil diblokir oleh pihak berwenang.
Baca tanpa iklan