TRIBUNTRAVEL.COM - Moldova menerima sekitar 133.000 pengunjung pada 2017, menjadikannya negara yang paling sedikit dikunjungi di Eropa.

Bekas Republik Soviet ini diapit antara Rumania dan Ukraina, yang ibukotanya adalah Chișinău (kee-shi-now), memiliki benteng abad pertengahan, benteng Romawi, dan Orheuil Vechi, sebuah situs arkeologi dengan penggalian yang menunjukkan bangunan yang berasal dari era Paleolitikum.

Tonton Juga

• Devoyoge Bogor, Destinasi Wisata Mirip Miniatur Eropa di Jawa Barat

Meski dijuluki sebagai negara termiskin dan paling sedikit dikunjungi di Eropa, Moldova menawarkan beragam hal menarik untuk dijelajahi.

Dilansir TribunTravel.com dari laman telegraph.co.uk, berikut 12 fakta unik Moldova yang tidak banyak orang tahu.

1. Moldova adalah negara yang paling jarang dikunjungi di Eropa

• Produk Perlengkapan Traveling Asal Bandung, Torch Rencanakan Tembus Pasar Eropa dan Amerika

Jika kamu melakukan perjalanan ke Moldova untuk liburan, kamu tidak akan berdesak-desakan dengan turis lain: hanya 121.000 orang asing dilaporkan telah memasuki negara itu pada 2016 (demikian kata Organisasi Pariwisata Dunia PBB), menjadikannya yang paling jarang dikunjungi di Eropa.

TONTON JUGA

Dalam skala global, hanya Bangladesh dan Guinea menjadi tujuan wisata yang paling jawang dikunjungi (dengan mempertimbangkan jumlah pengunjung per penduduk), menurut Priceonomics.

2. Moldova mempunyai ruang bawah tanah terbaik

• 5 Wisata Mini Eropa yang Bisa Kamu Kunjungi di Indonesia, Mampir Sejenak ke Little Venice di Bogor

Orang-orang di Guinness World Records mengakui gudang anggur Mileștii Mici di Moldova adalah yang terbesar di dunia dengan hampir dua juta botol plonk di brankasnya yang gelap.

3. Anggurnya dilarang di Rusia

• 3 Negara Bebas Visa untuk WNI di Eropa yang Bisa Kamu Kunjungi, dari Belarusia hingga Serbia

Secara tradisional pasar ekspor terbesar Moldova adalah Rusia, yang mengonsumsi anggur hingga 90 persen.

Namun, sengketa diplomatik pada 2006 mengakibatkan larangan Rusia pada produk Moldova dan Georgia, yang telah menghancurkan perekonomiannya.

Namun demikian, itu tetap menjadi negara penghasil anggur terbesar ke-20 di Bumi (hingga 2014).