TRIBUNTRAVEL.COM - Bila di Yogyakarta ada bakpia, di Kota Tegal ada jajanan serupa bernama latopia.
Namun, baik bakpia atau latopia, keduanya adalah perpaduan kuliner antara China dan Nusantara yang akrab disebut kue pia.
Nah di Tegal, kue pia itu bernama latopia.
Jajanan khas Tegal yang dibuat dari campuran kacang hijau dan gula itu, dibungkus tepung lalu dipanggang.
Jika dibandingkan bakpia, latopia ini lebih kering dan memiliki ukuran yang lebih besar.
Satu di antaranya, Latopia Maju Jaya milik Turipah (38) yang beralamat di Jalan KH Hasyim Ashari Nomor 14 Tegal Selatan, Kota Tegal.
Saat ditemui Tribunjateng.com di rumah produksinya, Turipah mengatakan, bakpia itu basah, sedangkan latopia kering.
Ia mengatakan, rasa latopia lebih renyah, terlebih jika dimakan saat masih hangat.
• Kepala Kambing Bakar Bu Darti, Kuliner Legendaris yang Wajib Dicoba saat Kunjungi Kota Tegal
• Nikmatnya Kupat Blenggong Khas Tegal yang Gurih dan Empuk, Harganya Cuma Rp 5 Ribu
"Enaknya dimakan pas hangat. Yang paling disukai itu rasa kacang hijau. Tapi ada juga rasa cokelat, susu, dan buah," kata Turipah kepada Tribunjateng.com, Jumat (25/10/2019).
Turipah mengatakan, tiap hari ia memproduksi latopia sebanyak 1.500 buah.
Sedangkan pada Sabtu, ia bisa memproduksi dua kali lipatnya.
Hasil produksi itu kemudian dititipkan kepada para pedagang pasar yang ada di Tegal, Slawi, dan Brebes.
Harga satu latopia ia jual Rp 700.
Sedangkan satu bungkus latopia berisi 10 buah, Rp 7.000.
"Saya tidak menjual langsung. Saya titipkan ke pasar. Tapi misal ada yang mau beli langsung di rumah, ya bisa," ungkapnya.