TRIBUNTRAVEL.COM - Karimunjawa adalah taman nasional yang terkenal akan keindahan alamnya.

Kepulauan ini terletak di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Karimunjawa merupakan rumah bagi  terumbu karang, hutan bakau, pantai, dan beragam spesies fauna laut. 

Perjalanan menuju Karimunjawa dapat ditempuh melalui Semarang dan Jepara.

TribunTravel berkesempatan untuk berkunjung ke Karimunjawa beberapa waktu lalu.

Kami berangkat dari Pelabuhan Pantai Kartini Jepara pada pukul 09.00 WIB menggunakan kapal cepat.

• 2 Turis Bule Tertangkap Basah Mencuri di Resor Karimunjawa

• 5 Hotel Murah di Karimunjawa, Tarif Mulai Rp 100 Ribu Suguhkan Pemandangan Indah dari Dalam Kamar

• 7 Spot Terbaik di Karimunjawa yang Punya Lanskap Menakjubkan

Perjalanan menggunakan kapal ini ditempuh dalam waktu 2 hingga 3 jam.

Ada beberapa tujuan wisata yang kami kunjungi, di antaranya adalah Bukit Joko Tuo, pulau-pulau kecil di sekitar Karimunjawa, dan tempat penangkaran hiu.

Destinasi pertama kami adalah Bukit Joko Tuo, yang terletak satu kilometer dari dermaga.

Karena letaknya di pegunungan, kami harus melalui jalan yang berkelok dan menanjak untuk menuju Bukit Joko Tuo.

Selain menyajikan pemandangan yang indah, di Bukit Joko Tuo terdapat spot foto yang menarik, satu di antaranya adalah kerangka ikan paus yang bisa kalian jadikan sebagai objek foto.

Destinasi wisata selanjutnya adalah mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar Karimunjawa.

• Tiket Kapal Express Bahari Jepara-Karimunjawa PP Alami Kenaikan

• Panduan Transportasi Backpackeran dari Jakarta ke Karimunjawa via Jepara

• 5 Hotel Murah di Karimunjawa Tawarkan Tarif Inap Mulai Rp 100 Ribuan

Total ada tiga pulau yang kami kunjungi yaitu Pulau Menjangan Kecil, Pulau Tanjung Gelam, dan Pulau Cemara Kecil.

Di setiap pulau yang dikunjungi, kami berkesempatan untuk snorkeling menikmati keindahan flora dan fauna laut.

Destinasi terakhir kami adalah tempat penangkaran hiu yang terletak di Pulau Menjangan Besar.

Hiu yang ada di penangkaran adalah hiu yang sudah jinak, aman bagi para pengunjung yang ingin berfoto dengan hiu tersebut.

Walaupun hiu yang ada di sana jinak dan tidak menggigit, tetapi jika ingin masuk ke kolam penangkaran harus tetap mematuhi aturan yang berlaku.

Saat hiu tersebut mendekat dianjurkan untuk diam saja dan kedua tangan tidak boleh disimpan di dalam air.

Di penangkaran tersebut juga terdapat berbagai hewan lain seperti penyu, ikan buntal, dan bintang laut.

Malam harinya kami berkunjung ke Alun-alun Karimunjawa, selain menyuguhkan keindahan alam, di sini juga menawarkan berbagai wisata kuliner yang menarik.

Kami menyantap makan malam dengan menu ikan bakar dan masakan khas Karimunjawa.

Pindang serani adalah incaran utama kami, makanan ini merupakan hidangan khas Jepara yang juga tersebar di Karimunjawa.

Tidak jauh dari alun-alun terdapat pasar suvenir yang menyediakan beberapa cinderamata.

Cinderamata dari Karimunjawa yang terkenal adalah tiga kayu langka yaitu stigi, dewandaru, dan kalimasada.

 (TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)