"Aku sudah melihat segala macam ditarik keluar dari kantong belakang kursi pesawat. Mulai dari tisu kotor, tas kecil, celana dalam, kaus kaki, kaki orang, permen karet hingga sisa permen. Dan kemudian, penerbangan selanjutnya penumpang lain meletakkan telepon, laptop atau iPad di sana,"ungkap pramugari.
Seorang pramugari lainnya juga mengungkapkan, orang-orang sering melakukan hal-hal menjijikkan dengan meja nampan di bagian belakang kursi pesawat.
"Orang-orang sering melakukan hal-hal yang menjijikan di atas meja nampan mereka. Saya melihat orang mengganti popok bayi hingga memotong kuku jari kaki," ungkap pramugari lain.
Ada hal yang lebih parah dibandingkan beberapa hal menjijikkan di atas yakni temuan kotoran manusia di bawah kursi.
"Meskipun beberapa hal di atas menjijikkan, namun ada satu yang lebih mengerikan yakni kotoran manusia di bawah kursi," jelas pramugari.
Inilah mengapa penumpang perlu membersihkan nampan di kursi belakang pesawat sebelum menggunakannya.
Keluarga Kerajaan Inggris, Meghan Markle pernah membahas tentang pentingnya menjaga kebersihan sebelum menggunakan apapun yang ada di pesawat melalui situsnya, The Tig.
"Aku bukan Germophobe (phobia akan kebersihan yang berlebihan), tetapi ketika aku naik pesawat, aku selalu menggunakan tisu basah atau semprotan pembersih untuk membersihkan semua bagian, termasuk LED TV, nampan dan semua tombol di kursi," kata Meghan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Insurancequotes.com tahun lalu menunjukkan, meja nampan memiliki 11.595 unit pembentuk koloni kuman (CFU), menjadikannya area paling kotor kedua di pesawat.
Yang pertama adalah tombol flush pada dudukan toilet, yang memiliki lebih dari 95.000 CFU.
Untuk menghindari paparan kuman dari orang lain, penumpang disarankan untuk memilih kursi dekat jendela.
Ini karena posisi duduk dekat jendela meminimalisir kontak dengan penumpang lain serta awak kabin.
"Penumpang bisa memilih tempat duduk dekat jendela untuk membatasi kontak dengan penumpang lainnya," kata pakar etiket, William Hanson.
Seorang pramugari lainnya menambahkan, ada baiknya penumpang jangan meletakkan kepala ke jendela itu sendiri.
Karena pada penerbangan sebelumnya, penumpang tidak pernah tahu berapa banyak orang yang batuk, bersin dan jumlah kuman di sana.
Baca tanpa iklan