Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Tempat Wisata di Jogja yang Tawarkan Keindahan Arsitektur, Asyik untuk Berburu Foto Instagramable

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEMPAT FOTO KEKINIAN - Sejumlah warga berfoto dengan latar belakang bangunan tua di Sayidan, Yogyakarta, (Rabu 20/12/2017).

Disini pengujung dapat menjumpai berbagai koleksi karya seni, senjata peninggalan Belanda hingga patung-patung pahlawan.

Museum ini didirikan pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda.

Tujuan dibangunnya museum tersebut untuk menjaga keamanan Kraton dan sekitarnya.

Jam berkunjung ke Benteng Vredeburg mulai pukul 07.30-16.00 WIB.

Harga tiket masuk untuk museum. Benteng Vredeburg sekitar Rp 2000 rupiah hingga Rp 3000 rupiah saja.

4. Stonehenge Merapi

Stonehenge di Cangkringan Sleman. (tribunjogja/gilang satmaka)

Ingin berfoto di Stonehenge Inggris? Namun dana beum cukup? Sleman, DI Yogyakarta mempunyai replika Stonehenge yang terletak di Dusun Petung, Kepuharjo, Kabupaten Sleman.

Stonehenge Merapi atau Stonehenge Cangkringan ini merupakan situs prasejarah peninggalan manusia purba pada zaman dulu.

Batu-batu besar ini rumornya adalah bebatuan bekas erupsi besar saat 2010 silam.

Keunikan dan bentuk batunyanya memikat wisatawan untuk berkunjung ke lokasi tersebut.

Liburan Artis - Raffi Ahmad Istirahat dari Dunia Hiburan, Ingin Nikmati Keindahan Alam Indonesia

Jadi Menteri Pariwisata, Wishnutama Diminta Jokowi untuk Urus 10 Destinasi Wisata Prioritas

5. Ullen Sentalu

Wisata ke Museum Ullen Sentalu, Mempelajari Budaya Jawa di Lereng Merapi (instagram.com/ullensentalu)

Bagi Anda yang tertarik dengan seni dan budaya, tentu tempat ini akan menjadi lokasi yang wajib dikunjungi ketika berlibur ke Yogyakarta.

Nama destinasi wisata ini adalah Museum Ullen Sentalu.

Ullen Sentalu menyimpan berbagai koleksi peninggalan budaya dan kehidupan bangsawan Jawa pada masa kerajaan Mataram.

Nama Ullen Sentalu sendiri berasal dari kata Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku yang berarti Pelita Kehidupan Umat Manusia.

Halaman
1234