Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ini Kata Pakar Pariwisata Jika Wishnutama Jadi Menteri Pariwisata

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri NET TV Wishnutama usai bertemu Prisiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019). Menurut Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin periode tahun 2019-2024.

"Sampai saat ini kita belum memiliki sektor pariwisata tersendiri karena masih merupakan bagian dari sektor lainnya (seperti akomodasi, transportasi dan lainnya). Apalagi kita masih harus menyempurnakan Sektor Pariwisata yang mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)," jelas Azril.

Kedua, lanjut Azril, adalah perencanaan Tenaga Kerja sektor Pariwisata.

Pendiri NET TV Wishnutama usai bertemu Prisiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019). (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Menurutnya sampai saat ini, Indonesia belum memiliki perencanaan tenaga kerja sektor pariwisata.

"Ini guna bisa menganalisis kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) dari sumber daya manusia kita," katanya.

Ketiga adalah Human Development Index (HDI) dan Human Capital Index (HCI).

Ini Tantangan yang Harus Dihadapi Wishnutama Jika Ditunjuk Jadi Menteri Pariwisata

Diminta Tingkatkan Kreativitas dan Devisa Negara, Wishnutama Jadi Menteri Apa?

Azril menuturkan HDI dan HCI Indonesia masih kalah posisinya bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Dan, bahkan kita saat ini sudah disalib oleh Vietnam," katanya.

Poin keempat adalah daya saing pariwisata.

Azril menjelaskan bahwa daya saing Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Bahkan dalam beberapa hal Vietnam telah melewati kita," katanya.

Terakhir, lanjut Azril, ada lima sub indeks daya saing pariwisata yang rendah yaitu Health & Hygiene, Environmental Sustainability, ICT Readiness, Safety & Security, dan Tourist Information atau Service Infrastructure.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Budijanto Ardiansjah, mengatakan Wishnutama lebih cocok menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif.

“Jadi bukan hanya orang yang mengerti teknologi digital saja. Itu hanya bagian dari promosi pariwisata. Saya sih mengharapkan agar orang yang benar-benar mengerti pariwisata yang dipilih,” kata Budijanto kepada Kompas.com.

Wishnutama Kusubandio turut dipanggil ke Istana Kepresidenan sebagai kandidat menteri di Kabinet Kerja Jilid II. (Kolase Tribun Jabar - Instagram/@wishnutama)

Sementara itu, Vice Chairman dari Indonesia Convention Anda Exhibition Bureau, Hosea Andreas Runkat, menuturkan bahwa ia pribadi berharap Menteri Pariwisata berasal dari kalangan pariwisata, terutama mengerti MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

"Pak Jokowi mempunya satu kriteria utama yang adalah managerial skill, memang hal ini sangat penting untuk posisi kunci sebagai seorang menteri dalam hal me-manage kementeriannya," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2019).

Halaman
123