Ditto menjelaskan, musim panas (summer) adalah peak season, sehingga tarif sewa akan lebih mahal.
Ayudia dan Ditto memilih perjalanan road trip di Selandia Baru saat musim dingin (winter) atau saat low season.
Untuk perjalanan kali ini, Ditto mengaku menghabiskan bujet sekitar Rp 30 juta untuk menyewa campervan selama dua minggu.
4. Siapkan dokumen
Ayudia mengatakan, brand yang ia pilih selalu mengingatkan untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan.
"Di Wilderness itu hampir setiap minggu dia email untuk ngingetin. Ngingetin dalam artian misal kamu mau dijemput di mana, nginep di hotel apa pas pertama kali sampai New Zealand buat kita jemputnya," jelas Ayudia.
Selain itu, traveler perlu menyiapkan Surat Izin Mengemudi (SIM) A berserta translate dalam Bahasa Inggris dan SIM Internasional.
Menurut Ditto, cara membuatnya cukup mudah, sehingga tidak memerlukan jasa calo.
"Yang paling penting nih, kalian harus punya SIM A," kata pemain perkusi itu.
5. Tips mengemudi
Sama seperti Indonesia, Selandia Baru memberlakukan stir kanan.
Tak perlu khawatir soal lalu lintas, rambu-rambu jalan di Selandia Baru diinformasikan cukup jelas.
"Serunya di sana tuh memudahkan kita untuk nyetir karena rambu-rambunya jelas banget," kata Ditto.
Mulai dari batas kecepatan, belok kanan atau kiri, hewan-hewan yang mungkin akan melintas, dan sebagainya.
• 6 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Road Trip di Selandia Baru Naik Campervan
• 5 Alasan Sewa Campervan Lebih Seru saat Liburan ke Selandia Baru
6. Mengunduh aplikasi pendukung
Sebelum berangkat, ada baiknya untuk mengunduh aplikasi pendukung campervan yaitu Campable.
"Kalau pakai Wilderness di-direct langsung sama mereka. Jadi klik di email itu untuk download," kata Ditto.
Ditto menjelaskan, dalam aplikasi Campable terdapat beragam panduan untuk road trip di Selandia Baru menggunakan campervan.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)