Penyu dipilih karena hewan ini dapat hidup di air dan di darat, hal ini sesuai dengan Kerajaan Gowa-Tallo yang berjaya di lautan maupun daratan.
Atas kedudukan Belanda di Makassar, benteng ini yang awalnya bernama Benteng 'Ujungpandang’ menjadi Fort Rotterdam.
Di dalam obyek wisata ini juga terdapat Museum La Galigo yang berisi koleksi benda-benda sisa kebesaran kerajaan dahulu. Selain itu, ada sebuah ruangan yang diyakini sebagai tempat pengasingan Pangeran Diponegoro.
Lokasi yang berada di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar ini menerima wisatawan buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 18.00 dan gratis.
Untuk museum, kamu dikenakan biaya tiket masuk sebesar 7.500 Rupiah per orang, Museum La Galigo buka setiap Selasa – Minggu, mulai pukul 08:00 sampai 12:30.
3. Air Terjun Bantimurung
Berjarak 50 Km dari kota Makassar terdapat obyek wisata yang sangat terkenal yaitu Air Terjun Bantimurung.
Taman nasional ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Inggris, Alfred Russel Wallace.
Saat itu, Wallace menyebut tempat ini sebagai kerajaan kupu-kupu karena ada sekitar 250 jenis kupu-kupu di sini.
Kupu-kupu memang dijadikan maskot bagi Air Terjun Bantimurung.
Saking banyaknya jenis kupu-kupu sampai-sampai pada zaman kolonial pernah dijuluki “Kingdom of Butterfly“.
Waktu yang harus ditempuh dari Makassar sekitar satu jam perjalanan.
Harga tiket masuk Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak.
Jika berada di obyek wisata ini selain menikmati pemandangan air terjun yang spetakuler pengunjung juga bisa melihat atraksi kupu-kupu dengan bermacam-macam warna, serta museum kupu-kupu.
4. Tanjung Bira
Tanjung Bira berjarak 200 kilometer dari ibu kota Sulawesi Selatan itu. Perjalanan yang panjang terbayar lunas jika sudah melihat pemandangan air laut yang bening bahkan bisa melihat sampai ke dasar laut.
Baca tanpa iklan