TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang ingin menjalankan ibadah umrah, ada baiknya untuk mengetahui kapan waktu terbaik menjalankan ibadah ke Tanah Suci ini.
Terlebih bagi traveler yang baru pertama kali menjalankan ibadah umrah, memilih waktu yang tepat akan sangat memudahkan traveler dalam menjalankan ibadah umrah.
Ada beberapa waktu terbaik yang bisa traveler untuk menjalankan ibadah umrah.
Bagi traveler yang bingung memilih kapan waktu terbaik menjalankan ibadah umrah, bisa menyimak informasi berikut.
Dirangkum TribunTravel, berikut enam waktu terbaik jalankan ibadah umrah.
1. Awal Tahun
Waktu terbaik untuk menjalankan ibadah umrah yakni di awal tahun masehi.
Menjalankan ibadah umrah di awal tahun, bisa jadi motivasi diri agar selalu melakukan hal baik terutama dalam hal ibadah.
Tonton juga:
• 9 Barang yang Wajib Dibawa Saat Umrah, Mulai dari Paspor hingga Kartu Identitas
• Tak Semahal Umrah Reguler, Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Umrah Backpacker?
• 6 Tips Agar Tidak Tersesat Saat Jalankan Ibadah Umrah Pertama Kali
2. Akhir tahun
Tidak hanya di awal tahun, traveler bisa menjalankan ibadah umrah di akhir tahun.
Akhir tahun menjadi salah satu waktu favorit bagi para jemaah untuk beribadah umrah.
Banyak jemaah yang memilih akhir tahun dengan menjalankan ibadah umrah.
Ibadah umrah ini menjadi semacam penutup di ujung tahun dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Bulan Ramadan
Bulan Ramadan menjadi salah satu waktu terbaik untuk menjalankan ibadah umrah.
Para jemaah juga banyak yang memilih bulan Ramadan sebagai waktu terbaik untuk menjalankan ibadah umrah.
Menjalankan ibadah umrah saat bulan Ramadan tentunya akan membawa atmosfer tersendiri bagi jemaah.
Bulan penuh pengampunan ini tentu akan membuat jemaah semakin rajin menjalankan ibadah.
Oleh karenanya, saat bulan Ramadan tiba Mekkah selalu dipadati jemaah yang menjalankan ibadah umrah.
Jika traveler ingin menjalankan ibadah umrah di bulan Ramadan, ada baiknya untuk memesan paket umrah jauh-jauh hari.
4. Bulan Maret-Mei
Perlu diketahui bahwa Arab Saudi memiliki dua musim yakni musim panas yang terjadi sekitar bulan Maret sampai Agustus, dan musim dingin yang terjadi sekitar bulan September hingga Februari.
Pada puncak musim panas, suhu di Tanah Suci bisa mencapai 45 derajat celcius, sedangkan saat puncak musim dingin suhu bisa turun hingga minus 3 derajat.
Agar cuaca tidak mengganggu jalannya ibadah, berangkatlah saat kondisi cuaca tidak terlalu panas ataupun dingin.
Yaitu sekitar bulan Maret sampai Mei.
Pada bulan-bulan tersebut saat malam hari udara Tanah Suci tidak terlalu dingin sedangkan pada siang hari cuacanya cukup sejuk dan tidak terlalu panas.
Dengan waktu seperti ini, traveler bisa lebih merasa nikmat saat menjalankan ibadah umroh.
5. Menjelang musim haji
Menjelang musim haji biasanya jatuh sekitar bulan Syawal sampai bulan Dzulhijah.
Pada bulan-bulan ini suasana Tanah Suci cukup sepi dan lengang sehingga banyak kesempatan untuk berdoa dan beribadah di tempat-tempat yang mustajab seperi Hijr Ismail dan Maqam Ibrahim tanpa harus berdesak-desakan dengan banyak orang.
6. Setelah musim haji
Setelah musim haji, kota Mekkah juga lebih tenang dan pastinya sepi.
Sebab di sini baru saja usai dilaksanakannya ibadah akbar yang diikuti oleh umat manusia dari seluruh penjuru dunia.
Nah, traveler bisa memilih waktu ini untuk pergi ke Tanah Suci untuk melakukan umrah.
Sebab di waktu ini Masjidil Haram juga terlihat lebih leluasa.
Traveler akan bebas berdoa di tepat yang diinginkan.
Bahkan traveler akan dengan mudah untuk mencium Hajar Aswad tanpa harus berdesak-desakan dengan banyak orang.
• 9 Dokumen Penting untuk Pengajuan Visa Umrah Backpacker
• Cara Mengurus Visa Umrah Backpacker, Siapkan Dokumen hingga Biaya Pembuatan
• Panduan Menjalankan Ibadah Umrah Backpacker, Waktu Terbaik hingga Cara Mengurus Visa
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)