Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Riset Membuktikan, Liburan Bisa Membuat Orang Lebih Bahagia daripada Menikah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Solo traveling ke Thailand

TRIBUNNEWS.COM - Baik backpacking atau liburan mewah, keduanya sama-sama bisa memunculkan energi positif dan meningkatkan endorfin yang signifikan.

Bagi beberapa orang, kegembiraan saat traveling bisa mengalahkan kegembiraan pada peristiwa pentging lainnya, seperti menikah atau punya anak.

Riset yang dilakukan Booking.com telah membuktikannya.

Riset tersebut menunjukkan bahwa orang-orang sangat menghargai liburan dan bahkan menduduki peringkat teratas dari daftar hal-hal yang membuat bahagia dalam hidup.

Apa yang Terjadi jika Penumpang Nekat Nyalakan Ponsel Selama Penerbangan?

Penumpangnya Terjebak di Toilet, Pesawat Ini Ganti Haluan dan Mendarat Darurat

 

Seperti yang dilansir Bright Side, inilah rangkuman hasil riset yang membuat traveling bisa membuat orang bahagia, mengalahkan hal-hal lainnya dalam hidup.

1. Traveling bisa memberikan dorongan kebahagiaan secara langsung

Bright Side 

Untuk mendapatkan hasil yang tepat, Booking.com mewawancarai 17.000 orang yang datang dari 17 negara agar mereka bisa mendapatkan pandangan yang lebih beragam terhadap perjalanan.

Responden mengkonfirmasi bahwa sangat sedikit hal yang bisa menggantikan liburan jika ditanya soal kebahagiaan.

Sebagai contoh, 77% orang mengatakan bahwa mereka akan berlibur ketika mereka perlu mencerahkan suasana hati.

Tonton juga:

2. Bepergian dapat membawa lebih banyak kebahagiaan daripada beberapa peristiwa penting lainnya

Unsplash 

Bagian yang paling menggelitik dari penelitian ini adalah bahwa orang-orang mengklaim mereka lebih menghargai liburan daripada acara penting lainnya.

49% responden mengatakan bahwa mereka merasakan tingkat kebahagiaan yang lebih besar ketika mereka merencanakan dan pergi berlibur daripada yang mereka lakukan di hari pernikahan.

Hampir setengah dari orang-orang yang diwawancarai menyatakan bahwa kencan dengan pasangan mereka tidak membuat mereka bahagia seperti halnya bepergian.

45% menyatakan bahwa bertunangan tidak memberi mereka banyak dorongan emosional seperti halnya bepergian.

Halaman
12