Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gunung Raung Kebakaran, Begini Kisah Menegangkan Evakuasi Pendaki yang Terjebak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 13 pendaki yang terjebak akibat kebakaran di Gunung Raung sudah tiba di Base Camp Wonorejo, dalam keadaan sehat dan selamat, Sabtu (5/10/2019) pukul 10.30 WIB.

Asnawi Suroso: Mereka melihat api saat turun, kemudian naik karena terjebak kebakaran. Saat api mulai padam, mereka turun.

Para WNA itu menginjak bara api dan mengalami luka bakar tingkat 1. Panas tapi tidak terasa, tidak parah. Hanya saat mandi terasa perih.

Kemudian bertemu tim SRU 1 dan SRU 2 di Camp 4 sekira pukul 03.00 dini hari. Mereka senang, kami support logistik makanan siap saji. Luka bakar dan lecet diobati dibersihkan menggunakan antibiotik.

Tribun: Bagaimana kondisi para WNA itu saat terjebak kebakaran?

Asnawi Suroso: Trauma, terutama pendaki yang perempuan. Selama kami bawa turun dari Camp 2 ke Camp 1 masih kelihatan trauma. Secara psikologis terlihat.

Guide dan porter yang menenangkan mereka. Memotivasi dan mengambil keputusan yang tepat di tengah situasi sulit.

Mereka melihat sendiri api yang membakar hutan. Alhamdulilah planning mereka tepat, yaitu turun pada Sabtu (5/10/2019). Logistik mereka tercukupi.

Tim SAR gabungan mulai melakukan operasi penyelamatan pendaki Gunung Raung melalui Kalibaru, Banyuwangi. (Istimewa)

Tribun: Seperti apa medan pendakian melalui jalur Kalibaru itu?

Asnawi Suroso: Jalur Kalibaru itu memang untuk pendaki gunung minat khusus. Dibutuhkan skill lebih.

Sebagai contoh, jalur Kalibaru menuju puncak Gunung Raung itu melewati medan terjal. Harus punya skill khusus untuk memasang tali pengaman.

Sesuai standart operational procedure (SOP), pendaki harus didamping guide dan porter yang sudah pengalaman. Karena di Puncak Sejati harus menggunakan alat mountainerring (mendaki gunung).

Karena kekhususan itu siapapun pendaki harus siap menghadapi kondisi Gunung Raung. Ada atau tidak ada kebakaran, SOP-nya seperti itu. Kesimpulannya, 13 orang pendaki itu memang siap.

Tribun: Evakuasi pendaki saat kebakaran apakah lebih susah dibanding evakuasi lainnya?

Asnawi Suroso: Berat dan tidaknya itu relatif. Yang jelas evakuasi kemarin itu (Sabtu, 5/10/2019) ada potensi bahaya api.

Semula skenario yang kami susun tidak menggunakan jalur pendakian Kalibaru. Kami awalnya berencana mengevakuasi melalui jalur alternatif yaitu jalur Glenmore.

Halaman
123