TRIBUNTRAVEL.COM - Umrah lekat dengan perjalanan rohani secara berkelompok, baik bersama keluarga, rekan, atau saudara.
Perjalanan umrah secara kelompok biasanya bisa diakomodir oleh travel agent.
Lalu, bisakah perjalanan umrah dilakukan seorang diri?
Seorang penulis buku "Umroh Backpacker: A to Z Ala Backpackeran", Elly Basrah Lubis mengatakan perjalanan umrah bisa dilakukan seorang diri dengan beberapa catatan.
Catatannya adalah soal visa dan teknis-teknis umrah serta administrasi selama berada di Arab Saudi.
"Jalan umrah sendiri bisa, selagi memang dia punya tiket dan hotel. Cuma yang jadi permasalahan itu kan Arab Saudi beda. Contohnya visa," kata Elly yang juga pendiri grup 'Ayo Ke Mekah (Dari Umrah Backpacker Hingga Haji Plus).'
Menurutnya, ketika sampai di Bandara Jeddah, jemaah akan ditemui oleh muasassah.
Muasassah adalah badan yang didirikan untuk mengurus (memimpin dan sebagainya) orang-orang yang naik haji/umrah sebagai pengganti syekh jemaah haji di Makkah.
• Populer Beberapa Tahun Terakhir, Apa Itu Umrah Backpacker?
"Nah kita kalau memang sendirian di sana, gak paham di sana, nanti biasanya akan jadi masalah. Ini yang keluarkan visa siapa," jelas Elly.
"Jadi sebenarnya bisa pergi sendiri cuma harus bisa menguasai medan dan memahami risikonya. Kalau semua lancar gak masalah," lanjutnya.
Risiko umrah seorang diri
Elly yang juga akrab disapa Mbak Butet itu mengatakan, pergi umrah sendiri cukup berisiko.
Misalnya, bila jemaah yang bersangkutan jatuh sakit.
• Persiapan Pertama Kali Umrah, Perhatikan 7 Hal Ini Supaya Ibadah Lebih Maksimal
"Kalau sampai sakit, koma, itu yang masalah. Itu pernah kejadian. Kalau dia (jemaah) sakit dan dirawat di sana lalu visa habis mau tidak mau harus ada yang tanggung jawab. Itu gunanya kalau pergi bersama komunitas," jelas perempuan lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia itu.
LIHAT JUGA: