Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Museum AH Nasution, Saksi Bisu Tertembaknya Ade Irma Suryani saat Peristiwa G30S

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta, Sabtu (30/9/2017). Museum yang dibuka untuk umum secara cuma-cuma tersebut diserbu ratusan pengunjung yang ingin belajar sejarah bertepatan dengan Gerakan 30 September 1965.

Lalu ada apa sajakah di dalam Museum AH Nasution?

Selain bentuk bangunan rumah pribadi yang masih dipertahankan, ada tengara museum, patung Jenderal Nasution, serta tiang bendera.

Deretan Tempat yang Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S, Termasuk Museum AH Nasution

Napak Tilas Tragedi G30S di Sumur Lubang Buaya Jakarta

Diorama di dalam Museum Jenderal AH Nasution (KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty)

Napak Tilas Peristiwa G30S di Sumur Lubang Buaya

5 Tempat yang Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S, Termasuk Monumen Ade Irma Suryani

Lubang Buaya, Sumur yang Jadi Saksi Bisu Peristiwa G30S

Napak Tilas Tragedi G30S di Museum AH Nasution

Di dalam Museum AH Nasution, pengunjung dapat melihat diorama yang menggambarkan peristiwa penyerangan Pasukan Tjakrabirawa ke rumah.

Mulai dari saat pasukan mengendap-endap di balik pintu kamar, patung saat Jenderal AH Nasution kabur melompati tembok, penodongan senjata kepada Ibu Nas atau Johanna Sunarti, istri Jenderal AH Nasution.

Hingga peristiwa tertembaknya Ade Irma Suryani dan ditangkapnya Lettu CZI Pierre Tendean yang saat itu sedang beristirahat di ruang tamu.

Bahkan, lubang peluru yang menembus tembok kamar tidur Jenderal AH Nasution masih ada.

Sejumlah benda koleksi pribadi milik Jenderal AH Nasution, seperti pakaian, senjata, buku, hingga perabotan rumah bisa dilihat di dalam museum.

Lalu ada pula foto-foto keluarga, termasuk foto Ade Irma Suryani bersama Lettu Pierre Tendean.

Di bagian belakang museum, ada Mobil Volvo dengan nomor 02-00 yang menjadi koleksi.

Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta, Sabtu (30/9/2017). Museum yang dibuka untuk umum secara cuma-cuma tersebut diserbu ratusan pengunjung yang ingin belajar sejarah bertepatan dengan Gerakan 30 September 1965. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Mengenal Brigjen Ahmad Sukendro, Target ke-8 yang Berhasil Selamat dari Peristiwa G30S

Malam Terakhir Sebelum G30S Terjadi, ke Mana Perginya DN Aidit?

Pengunjung juga bisa melihat kamar pribadi Jenderal AH Nasution, di mana sang jenderal, istrinya, dan Ade Irma tidur pada malam yang tragis itu.

Ada satu ruang khusus di dalam museum yang memajang foto, lukisan dan benda-benda pribadi milik Ade Irma Suryani, termasuk boneka kesayangannya.

Sama seperti Museum Sasmita Loka Ahmad Yani, museum tutup setiap hari Senin

Museum AH Nasution juga dibuka setiap hari Selasa-Minggu pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Pengunjung juga tidak dikenakan biaya alias gratis saat memasuki museum.

(Tribuntravel.com /Rizkianingtyas Tiarasari)