Pada 2018, sebuah kapal pesiar Carnival secara tidak sengaja menumpahkan ribuan galon limbah makanan ke Great Barrier Reef yang sudah rapuh di lepas pantai Australia, CNN melaporkan.
Ada laporan yang bertentangan tentang berapa banyak sampah yang ditumpahkan.
Carnival mengatakan sebanyak 1.849 galon, tetapi laporan Otoritas Keselamatan Maritim Australia mengatakan limbah makanan yang dibuang sebanyak 7.133 galon.
Apa pun itu, kecelakaan itu memiliki konsekuensi yang sangat buruk bagi Situs Warisan Dunia di mana lebih dari separuh karang telah mati karena polusi dan pemanasan lautan.
Santorini, Yunani
• Ringgo Agus Rahman Naik Kapal Pesiar Mewah dan Berenang di Kolam Jacuzzi
• Kekhawatiran Paling Konyol dari Penumpang Kapal Pesiar Saat Berlayar
• Kenapa Awak Kapal Pesiar Tak Pernah Berjabat Tangan dengan Penumpang?
Santorini memberlakukan batasan pada kapal pesiar karena ketegangan overtourism menempatkan pada sumber daya pulau kecil itu.
Pulau seluas 29 mil persegi itu menarik sekitar 10.000 wisatawan setiap hari , dan pemerintah kota berupaya membatasi jumlah itu menjadi 8.000, menurut The Washington Post.
"Jaringan listrik dan pasokan air berada pada batasnya. Sampah telah berlipat dua dalam lima tahun. Jika kita tidak mengendalikan orang banyak, itu akan menjadi bumerang dan menghancurkan kita," kata walikota Santorini Nikos Zorzos.
Venesia, Italia
Sekitar 600 kapal pesiar berlabuh di Venesia setiap tahun, menurut Forbes.
UNESCO menulis bahwa " tekanan pariwisata yang sangat tinggi " di Venesia "membahayakan identitas dan integritas budaya dan sosial dari properti itu."
Venesia memutuskan untuk melarang kapal pesiar berbobot lebih dari 96.000 ton dari memasuki Terusan Giudecca sama sekali.
Dubrovnik, Kroasia
Kota berdinding kuno Dubrovnik adalah Situs Warisan Dunia UNESCO, dan ribuan turis yang berkunjung setiap tahun membuat jalan-jalan sempitnya sulit dinavigasi.
Sebanyak 10 kapal pesiar yang mengantarkan lebih dari 10.000 penumpang per hari menyebabkan kepadatan dan kemacetan.
Baca tanpa iklan