Jelas, ketika ada penumpang yang terlihat mabuk, pramugari tak ingin orang itu naik pesawat karena risikonya terlalu besar.
2. Penumpang yang sakit atau memiliki disabilitas
Pramugari akan selalu mengawasi kondisi tertentu atau disabilitas yang membuat seorang penumpang tidak bisa duduk di kursi dekat pintu keluar.
Penumpang yang duduk di barisan kursi dekat pintu keluar harus sehat dan mampu mengangkat beban berat (sekitar 27 kg) atau membuka pintu yang berat.
Pramugari juga harus mengecek apakah seorang penumpang sedang sakit saat mereka naik pesawat.
Hal ini bertujuan untuk menentukan langkah apa saja yang dapat mencegahnya menularkan penyakit kepada orang lain.
3. Bahasa
Jika ada penumpang yang tidak dapat berbahasa Inggris, tentu ia tidak dapat memahami perintah kru kabin atau membaca instruksi membuka pintu keluar.
Sehingga, jika dibiarkan hal tersebut akan berbahaya bagi situasi darurat.
Pramugari juga cenderung memastikan hanya penumpang yang lancar berbahasa Inggris untuk duduk di kursi tertentu.
4. Laki-laki yang kuat secara fisik
Jika pramugari melihat laki-laki yang berotot, kuat, dan fit, ia akan mengamati dan membuat catatan mental di mana lelaki itu duduk.
Pramugari akan mengandalkan orang ini jika sewaktu-waktu terjadi penyerangan pada kru kabin atau penumpang lain di dalam penerbangan.
5. Penumpang yang gugup
Pramugari juga akan memperhatikan penumpang yang merasa gugup atau takut terbang dan membutuhkan kata-kata yang menenangkan.
• Itinerary Shanghai - Suzhuo - Hangzou 3 Hari 2 Malam, Rasakan Ketenangan di Taman Lion Grove
• Pengunjung Negeri di Atas Awan Lebak Banten Membludak Saat Liburan Akhir Pekan
• Liburan Artis - Maia Estianty Nonton Formula 1 Grand Prix Singapura, Sempat Bertemu Chris Hemsworth
• Mengenal Maeklong Railway Market, Pasar yang Berada di Sisi Rel Kereta Api
• Reuni Miss Universe 2015 Berlangsung di Bali, Dihadiri 14 Finalis dari Berbagai Negara
TribunTravel/Ambar Purwaningrum
Baca tanpa iklan