TRIBUNTRAVEL.COM - Jika para penerbang lainnya akan berusaha keras untuk menghindari badai, maka lain halnya dengan sekelompok pilot ilmuwan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) ini.
Mereka justru menantang maut dengan menerbangkan pesawat menuju ke pusaran badai dan masuk ke intinya demi untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Padahal, badai yang mereka hadapi ini merupakan badai dahsyat kategori 5!
Yakni badai Irma yang telah meluluhlantakan wilayah Utara Karibia, Florida, Cape Verde, Virgin Island, Kuba dan Puerto Rico pada 30 Agustus 2017 lalu.
Seperti apa kondisinya ketika mereka masuk ke pusaran badai?
TONTON JUGA
Dalam video yang dirilis September 2017 kemarin, terlihat jelas ketika sayap pesawat berguncang keras ketika mereka mulai menabrak 'dinding' badai.
Tak terlihat apa-apa kecuali kabut putih dan air yang menghantam pesawat.
Pesawat terus berguncang keras hingga beberapa saat, kemudian mereka berhasil melewati 'dinding' tersebut dan masuk ke dalam inti badai Irma.
Kru mendokumentasikan sebuah fenomena yang dikenal sebagai "stadium effect."
Sama halnya seperti atap stadion sepak bola yang terbuka di bagian atasnya, ada lorong untuk membuka langit yang cerah.
Sementara di sekeliling mereka merupakan 'dinding' kokoh yang terus bergerak.
Jika diibaratkan, seperti halnya pesawat tengah terbang di dalam sebuah drum raksasa.
Di tengah pusat badai inilah, pesawat bisa terbang dengan tenang sambil terus mengumpulkan data.
Adapun di dalam inti badai mereka berusaha untuk mengumpulkan sejumlah data penting meliputi suhu badai, tekanan biometrik dan kecepatan dan arah angin, serta mendeteksi arah jalur angin topan.