TRIBUNTRAVEL.COM - Kebakaran hutan yang terjadi di Kawasan Gunung Merbabu telah menghanguskan sebagian ekosistem tanaman bunga edelweis dan sabana.
Kepala Seksi Wilayah I Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nurpana Sulaksono menyampaikan bunga berjuluk bunga abadi yang terbakar berada di dataran tinggi atau ketinggian sekitar 2.500 meter.
Sebab, bunga yang memiliki nama latin Anaphalis Javanica tumbuh secara menyebar dan tidak mengelompok di satu tempat.
"Secara luasan khusus tanaman edelweis belum bisa dihitung. Bunga ini tumbuh menyebar berada di ketinggian dan tidak mengelompok," katanya dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (18/9/2019).
Dia mengatakan tidak sulit untuk mengembalikan ekosistem bunga edelweis yang sudah terbakar.
Tonton juga:
• Gunung Slamet dan 4 Gunung yang Tutup Bulan September 2019
• Video Gunung Slamet Kebakaran, Api Berawal di Jalur Kaliwadas
Sebab tanaman ini mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
"Untuk pengelolaannya akan kita monitor supaya bisa pulih kembali bunga edelweis dan sabana," jelas dia.
Nurpana menyebut kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu telah menghanguskan sekitar 436 hektar lahan hutan.
Kendati sudah berhasil dipadamkan, titik api kembali muncul di perbatasan Selo dan Ampel, Kabupaten Boyolali.
"Tadi pagi masih ditemukan titik api di perbatasan Selo dan Ampel. Kita sudah terjunkan petugas untuk memadamkan dan memantau kawasan di sana," terang Nurpana.
Kebakaran Gunung Merbabu
Seperti diketahui kebakaran hutan kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu terjadi sejak Rabu (11/9/2019) malam.
Api muncul di Kawasan Gunung Merbabu di atas Kawasan Dusun Malang, Desa Monolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang.
Kebakaran terus merembet dan membesar menuju ke arah utara dan timur, yaitu Selo, Ampel, Boyolali dan Kabupaten Semarang. Api sudah berhasil dipadamkan pada Minggu (15/9/2019).
Upaya pemadaman melibatkan berbagai unsur dari TNI/Polri, MPA, MMP, relawan, SAR, Muspika, BPBD, TNGMb dan masyarakat lokal kawasan tersebut.
Baca tanpa iklan