Tentu, rasa deg-degan itu akan sirna usai melihat hijaunya hutan yang tumbuh subur di dalam gua.
Aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat.
Tak perlu kaget, karena Gua Jomblang memang memiliki hutan yang dikenal dengan hutan purba karena memiliki vegetasi yang berbeda.
Sejak proses runtuhnya tanah ke bawah, menciptakan lubang gua, vegetasi ini terus hidup dan berkembang biak hingga saat ini.
Penasaran dengan foto-foto pengunjung yang bermandikan cahaya matahari?
Kamu bisa berjalan sedikit lagi mencapai Gua Grubug.
Di situ, kamu bisa mendapatkan momen ketika matahari mulai menyinari sisi dalam gua.
Memang, menyusuri keindahan Gua Jomblang dan panorama di sekitarnya tak cukup dengan 1-2 jam.
Ditambah dengan waktu untuk mengabadikan moment, kamu perlu waktu lebih banyak agar bisa menikmati keindahan Tuhan di perut bumi itu.
Jika ditotal, sekali penyusuran gua akan memakan waktu 1 jam.
Meski terdengar sebentar, tetapi ini adalah gua vertikal, dimana untuk masuk perlu menggunakan tali yang ditarik dan diulur oleh puluhan operator.
Praktis, dibutuhkan waktu paling tidak 2 jam saat memasuki gua karena harus mengantri dengan orang lain.
Perlu kamu ingat, tak selamanya gua diterangi sinar matahari.
Untuk itu, bagi kamu yang ingin mengabadikan momen di dalam, perlu menguasai teknik kamera dan pencahayaan agar mendapatkan foto sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk waktu kunjungan, perhatikan pula ramalan cuaca.