Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Pesawat N250 Gatot Kaca dan R80 Rancangan BJ Habibie

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat N250 Gatot Kaca

TRIBUNTRAVEL.COM - BJ Habibie meninggal dunia Rabu (9/11/2019) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada pukul 18.05 WIB.

Selama hidupnya, sosok BJ Habibie dikenal sebagai orang yang berjasa dalam dunia penerbangan.

Salah satu karya besar dari BJ Habibie adalah pesawat N250 Gatot Kaca yang didesainnya pada tahun 1995 silam.

Selain itu BJ Habibi dan putra sulungnya Ilham Akbar membangun RAI (Regio Aviasi Industri), perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang.

Viral di Medsos - Diduga Berasap, Pesawat Mendarat Darurat dan Penumpang Berlari Selamatkan Diri

Penumpang Ini Ditangkap Usai Serang Kru Kabin, Pesawat Lakukan Pendaratan Darurat

Perusahaan ini khusus mengembangkan pesawat R80 yang merupakan lanjutan dari pesawat N250.

TONTON JUGA


Dilansir oleh TribunTravel dari berbagai sumber, simak penjelasan lebih lanjut mengenai Pesawat N250 Gatot Kaca dan R80.

Pesawat N250 Gatot Kaca

Pesawat N250 atau yang pertama kali dinamakan N250 Gatot Kaca merupakan pesawat pertama yang dibuat di Indonesia dan perancangan pesawat ini dipimpin oleh BJ Habibie pada 1995 silam.

BJ Habibie membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk melengkapi desain awal dari pesawat N250.

Pesawat N250 sendiri diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini berubah nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Pesawat N250 adalah satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang menggunakan fly by wire dengan jam terbang 900 jam.

Kecepatan terbang maksimal dari pesawat N250 dengan kapasitas 50 penumpang adalah 610 km per jam (330 mil per jam), sedangkan kecepatan ekonomisnya 555 km per jam.

Sementara itu, ketinggian operasi pesawat N250 adalah 25.000 kaki (7.620 meter) dengan daya jelajah mencapai 1.480 km.

Pesawat R80

Halaman
12