Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Italia

Deretan Fakta Unik Pompeii, Kota yang Hilang Akibat Letusan Gunung Berapi

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi reruntuhan Pompeii di Italia.

Pada 1748 , Pompeii ditemukan kembali dan digali, memberikan catatan arkeologis yang tak tertandingi dari kehidupan sehari-hari peradaban kuno Pompeii.

Karena lapisan tebal abu dan batu apung, dan kurangnya udara dan kelembaban, artefak yang ditemukan di Pompeii terpelihara dengan sempurna.

Artefak ini memberikan wawasan terperinci ke dalam kehidupan Pompeii karena hanya beberapa saat sebelum letusan tragis.

5. Letusan terakhir Gunung Vesuvius adalah pada Maret 1944, selama Perang Dunia II

Diyakini bahwa Gunung Vesuvius telah meletus total 200 kali .

Gunung Vesuvius sangat aktif dan telah meletus 20 kali sejak abad ke-18 saja.

Meletus 6 kali pada abad ke-18, 8 kali pada abad ke-19, dan sekali pada 1906, 1929, dan 1944.

Tidak ada letusan sejak 1944.

Saat ini, Gunung Vesuvius dianggap sebagai satu gunung berapi paling mematikan dalam sejarah manusia. .

3. Pompeii tetap belum ditemukan selama 1.500 tahun setelah letusan gunung berapi yang tragis

Tampaknya membingungkan bagaimana seluruh kota dapat dihilangkan dan dilupakan dari sejarah manusia, tetapi kamu tidak dapat menyalahkan siapa pun karena Pompeii terkubur dalam abu vulkanik selama berabad-abad.

Baru pada 1599 Pompeii secara tidak sengaja ditemukan kembali oleh arsitek Italia Domenico Fontana ketika ia sedang menggali terowongan air.

Namun, baru pada 1748 penggalian Pompeii dimulai, dipimpin oleh Karl Weber, seorang insinyur Swiss.

Meskipun penggalian Pompeii dimulai lebih dari 3 abad yang lalu, masih tetap berlanjut hingga hari ini.

9. 2,6 juta orang mengunjungi Gunung Vesuvius dan sisa-sisa Pompeii setiap tahun

Halaman
1234