Gerejanya tidak sebanyak atau mengesankan seperti yang ada di Goreme Open-Air Museum yang lebih terkenal, tetapi Zelve memiliki daya tarik tersendiri: topografinya bahkan lebih dramatis, dengan tebing dan puncak dan lembah curam, dan ada lebih banyak kebebasan untuk memanjat dan melihat-lihat di semua gua, sudut dan celah.
Hal terbaik yang ditawarkan Zelve yang tidak dimiliki Goreme adalah lembah-lembahnya.
Ada tiga lembah, yang dua di antaranya dihubungkan oleh sebuah terowongan.
Tiga lembah di Zelve menawarkan surga bagi para pemanjat tebing.
Setidaknya diperlukan dua jam bagi seorang trekker untuk berjalan melalui lembah-lembah ini.
Devrent Valley
Devrent Valley, juga dikenal sebagai Imagination Valley atau Rose Valley.
Devrent Valley tidak memiliki gereja gua, lukisan dinding Bizantium atau reruntuhan benteng Romawi yang terkenal di seluruh wilayah Cappadocia melainkan pemandangan bebatuannya yang menakjubkan.
Bebatuan di Devrent Valley memiliki bentuk-bentuk yang unik.
Ada yang berbentuk mirip seperti lumba-lumba, anjing hingga reptil.
Kota Avanos
Avanos, yang dikenal pada periode Het sebagai Zu-Winasa, atau Nenassa, disebut Venessa pada periode Yunani dan Romawi dan Vanote di Bizantium menurut beberapa sejarawan.
Nama Avanos diyakini berasal dari Evranos Bey, seorang komandan militer Seljuk.
Dalam bukunya 'Geographika', ditulis antara 58 SM. dan 25 M, sejarawan Romawi Strabo menjelaskan bahwa dalam arti politis dan religius Venessa adalah kota terpenting ketiga dari Kerajaan Kapadokia setelah Mazaca ( Kayseri modern ) dan Tyana atau Eusebia (Kemerhisar modern).
Terletak di tepi Kizilirmak, Sungai Merah, sekitar 8 km (5 mil) dari Goreme, Avanos merupakan pusat kerajinan tembikar.