Tampaknya membingungkan bagaimana seluruh kota dapat dihilangkan dan dilupakan dari sejarah manusia, tetapi kamu tidak dapat menyalahkan siapa pun karena Pompeii terkubur dalam abu vulkanik selama berabad-abad.
Baru pada 1599 Pompeii secara tidak sengaja ditemukan kembali oleh arsitek Italia Domenico Fontana ketika ia sedang menggali terowongan air.
Namun, baru pada 1748 penggalian Pompeii dimulai, dipimpin oleh Karl Weber, seorang insinyur Swiss.
Meskipun penggalian Pompeii dimulai lebih dari 3 abad yang lalu, itu masih berlanjut hingga hari ini.
4. Jika angin bertiup ke arah yang berbeda, abu dari Vesuvius akan diterbangkan dari Pompeii.
• Pompeii - Menakjubkan! Rempah-rempah Khas Indonesia Ditemukan di Reruntuhan Kota Fenomenal Ini
Orang-orang Pompeii kuno benar-benar sial.
Jika letusan terjadi pada hari lain, mereka mungkin akan memiliki peluang yang lebih baik untuk melarikan diri.
Di Pompeii, angin biasanya bertiup ke arah barat daya selama periode musim panas, yang akan menghembuskan abu keluar dari Teluk Napoli.
Namun, pada hari yang mengerikan itu, angin di Pompeii berhembus ke arah barat laut, menyebabkan abu dari letusan maut itu ditiup langsung ke arah Pompeii.
5. Letusan terakhir Gunung Vesuvius adalah pada Maret 1944, selama Perang Dunia II.
Diyakini bahwa Gunung Vesuvius telah meletus total 200 kali .
Gunung Vesuvius sangat aktif dan telah meletus 20 kali sejak abad ke-18 saja.
Meletus 6 kali pada abad ke-18, 8 kali pada abad ke-19, dan sekali pada 1906, 1929, dan 1944.
Tidak ada letusan sejak 1944.
Saat ini, Gunung Vesuvius dianggap sebagai satu gunung berapi paling mematikan dalam sejarah manusia. .