Untuk kawasan Embung Batara Sriten sudah mulai bergeliat dengan adanya beberapa event, seperti Festival Sriten untuk budaya dan paralayang yang sudah dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Agustus ini.
Diakui Asty pengembangan wisata di Embung Batara Sriten terkendala infrastruktur terutama akses jalan.
Meski sudah halus, namun kondisi jalan sempit, tanjakannya curam, sehingga sulit dilalui kendaraan besar.
"Sriten memang benar sudah dibangun aksesnya cuma hanya untuk kendaraan kecil tidak mungkin bus besar masuk," ujarnya.
Upaya pengembangan sisi utara ini juga dilakukan agar wisatawan tidak hanya berkunjung ke kawasan pantai.
Hingga kini kawasan pantai masih mendominasi kunjungan, yakni 90 persen dari total wisatawan.
"Kawasan utara terus diupayakan pengembangan sebagai salah satu upaya pemerataan wisatawan agar tidak hanya di pantai," kata Sekda Gunungkidul, Drajat Ruswandono.
Upaya ini disambut para investor yang berniat berinvestasi di kawasan utara.
Pemerintah pun mewacanakan membuat sebuah menara pandang di utara tepatnya di Patuk sehingga wisatawan dapat melihat pemandangan dari ketinggian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagu Banyu Langit Didi Kempot, Bikin Turis Penasaran ke Nglanggeran"