TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagain dari traveler mungkin tahu jika bahan bakar pesawat umumnya adalah avtur dan avgas.
Avtur singkatan dari Aviation Turbine Fuel yang merupakan bahan bakar pesawat yang menggunakan mesin turbine gas atau mesin jet.
Sedangkan Avgas singkatan dari Aviation Gasolune yang merupakan bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin piston.
Namun, maskapai penerbangan nasional asal Australia, Qantas berhasil menemukan biofuel atau bahan bakar hayati untuk menerbangkan sebuah pesawat.
Bahan bakar hayati yang dimaksud yakni biji mustard 'Brassica Carinata'.
Brassica Carinata ini merupakan sejenis biji mustard yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi pertanian di Kanada, Agrisoma Biosciences (Agrisoma).
Tonton juga:
• Menikmati Hangatnya Sop Iga di Resto Segoro Ijo Kemuning Ditemani Dinginnya Udara Karanganyar
• Keunikan Desa Wisata Crop Circle Dewi Cemara di Kediri, Ada Replika Menara Eiffel dari Bambu
Mustard adalah salah satu rempah-rempah yang berasal dari biji tanaman sawi yang dihaluskan, sebelum diencerkan dengan air dan ditambah bahan-bahan lainnya.
Mustard biasa digunakan untuk penyedap masakan Jerman dan Rusia.
Dilansir dari The Guardian, Qantas merupakan perusahaan maskapai penerbangan pertama kali di dunia yang berhasil menerbangkan pesawat berbahan bakar biofuel.
Penerbangan pesawat ini dilakukan di Amerika Serikat dan Australia dengan waktu 15 jam perjalanan.
Boeing Dreamliner 787-9 menjadi jenis pesawat berbahan bakar biji mustard yang melakukan penerbangan dari Los Angeles menuju Melbourne.
Melalui penerbangan ini, Qantas melihat emisi karbon berkurang tujuh persen atau sekitar 18 ribu kilogram dibandingankan dengan penerbangan biasa pada rute tersebut.
Dilansir TribunTravel dari laman Qantas News Room, Rabu (14/8/2019), CEO Qantas Internasional, Alison Webster mengatakan, Dreamliner 787-9 akan memamerkan masa depan penerbangan yang berkelanjutan.
“Kemitraan kami dengan Agrisoma menandai langkah besar dalam pengembangan industri bahan bakar terbarukan untuk jet di Australia – ini adalah proyek yang kami banggakan saat kami mencari cara untuk mengurangi emisi karbon di seluruh operasi kami,” ujar Webster.