TRIBUNTRAVEL.COM - Demonstrasi yang terjadi di Hong Kong mengenai UU Ekstradisi menyebabkan pengunjung yang berwisata ke kota tersebut menjadi khawatir dengan masalah keamanan.
Departemen Pariwisata Hong Kong, Jeanne Tam, mengatakan bahwa kota itu masih terbuka untuk para pelancong.
Atraksi wisata utama seperti Trem Peak, Ladies' Market dan Star Ferry sejauh ini tidak terpengaruh.
TONTON JUGA
"Sebagian besar orang yang ambil bagian dalam demonstrasi ini melakukannya dengan cara yang damai dan tertib," ujar Tam seperti dikutip dari CNN Travel.
Ia menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan hanya mempengaruhi bagian-bagian tertentu kota untuk jangka waktu tertentu.
Sebagian besar pawai terjadi pada hari Minggu di rute yang telah direncanakan.
Sementara demonstrasi mengambil alih beberapa jalan raya terbesar di Hong Kong, wisatawan dapat dengan mudah menghindari aksi massa.
Beberapa demonstrasi juga ditargetkan di kawasan wisata seperti Tsim Tsa Tsui dan Causeway Bay.
Hal ini membuat Foreign and Commonwealth Office (FCO) memperingatkan pengunjung untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat untuk menghindari demonstrasi, dan berpindah ke tempat yang lebih aman.
Kemungkinan gangguan transportasi dan demo yang meluas dapat menyebabkan beberapa bagian kota ditutup dan pemogokan yang dilakukan oleh pekerja angkutan umum.
Ribuan demonstran mengenakan pakaian serba hitam dalam melakukan aksinya.
Pengunjung disarankan untuk tidak memakai baju hitam atau monokrom saat keluar agar tidak dikira sebagai demonstran.
Dampak terhadap Pariwisata
Demonstrasi ini sedikit banyak berdampak terhadap sektor pariwisata.