Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menilik Teknik Pembangunan Candi Borobudur, Tempat Wisata Ikonik di Magelang

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pagi di Candi Borobudur, salah satu tempat wisata di Magelang favorit traveler.

Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.


Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit-bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat-Barat Daya dan Timur-Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 m, lebar ± 123 m dan tinggi ± 34.5 m diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata.

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (borobudurpark.com)

Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif.

Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi.

Candi Borobudur juga terlihat cukup kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun.

Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar.

Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel.

Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.

8 Pilihan Transportasi Lokal di Magelang, Rasakan Sensasi Naik Mobil Klasik Keliling Pedesaan

Rekomendasi 7 Oleh-oleh Khas Magelang yang Wajib Dibawa Pulang

Panduan Transportasi dari Solo ke Candi Borobudur, Magelang

Itinerary Backpacker 3 Hari 2 Malam ke Magelang ala TribunTravel

Kuliner Unik di Magelang, Nasi Godhog

9 Tips Wisata ke Candi Borobudur dan Pilihan Waktu Terbaiknya

Material Penyusun Candi

Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit.

Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan Candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi.

Menurut Sampurno, tanah ini ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk morfologi bangunan candi.

Tanah urug ini sudah dibuat oleh pendiri Candi Borobudur, bukan merupakan hasil pekerjaan restorasi.

Ketebalan tanah urug ini tidak seragam walaupun terletak pada lantai yang sama, yaitu antara 0,5-8,5 m.

Batuan penyusun Candi Borobudur berjenis andesit dengan porositas yang tinggi, kadar porinya sekitar 32%-46%, dan antara lubang pori satu dengan yang lain tidak berhubungan.

TONTON JUGA:

Kuat tekannya tergolong rendah jika dibandingkan dengan kuat tekan batuan sejenis.

Dari hasil penelitian Sampurno (1969), diperoleh kuat tekan minimum sebesar 111 kg/cm2 dan kuat tekan maksimum sebesar 281 kg/cm2.

Berat volume batuan antara 1,6-2 t/m3.

Itulah cara pembangunan dan perkiraan isi di dalam Candi Bodobudur.



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penjelasan Misteri Teknik Pembangunan Candi Borobudur dan Apa yang Ada di 'Perutnya'.