Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tradisi Malamang di Sumatera Barat, Membuat Kudapan Ketan Memakai Batang Bambu

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beras ketan yang telah dimasukkan ke dalam bambu untuk membuat lemang yang dikenal Lemang Wak Leh di Dusun Blang Rayeuk, Desa Tempok Tengeuh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/6/2016).

TRIBUNTRAVEL.COM - Malamang atau memasak lamang adalah tradisi yang masih dijalankan di beberapa daerah Sumatera Barat.

Seperti di Padang, Pariaman, Agam dan Limapuluh Kota dan sekitarnya.

Biasanya malamang dilakukan menyambut hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri, Maulid Nabi, pernikahan dan perhelatan besar lainnya.

Malamang membutuhkan bahan-bahan dan peralatan, yaitu talang, daun pisang, ketan, santan, dan garam.

Untuk peralatan yang dibutuhkan, kayu pipih, bara api atau kayu bakar, tiga buah besi lurus dan kawat.

Lamang Tapai (Instagram/andy_gemstone_sungaidareh)

Bahan utama membuat lemang yaitu ketan.

Terdapat dua jenis ketan yang biasa dipakai saat malamang, yaitu ketan hitam dan putih.

Proses malamang dimulai

Proses malamang dimulai dari memasukkan ketan ke dalam karung goni.

Cuci ketan dalam karung goni tersebut, sehingga air ketan berubah menjadi agak bening.

Usahakan mencuci ketan dengan air mengalir agar lebih mudah membersihkan ketan.

Kemudian persiapan bambu kira-kira sepanjang lengan lelaki dewasa.

Bersihkan bagian dalam bambu dengan mengunakan kain yang dijepit dengan kayu pipih.

Lemang (holidaysinmalaysia.org)

Selanjutnya masukkan daun pisang sehingga bagian dalam bambu tertutup sempurna, sisakan juga 5 sentimeter bagian luar.

Campurkan santan dan garam, sampai santan terasa asin.

Halaman
12