TRIBUNTRAVEL.COM - Kembali pada 1990-an, ekonomi Thailand sedang booming dan masa depan sama cerah seperti sebelumnya. 

Segalanya berjalan begitu baik sehingga para pengembang berlomba-lomba membangun gedung pencakar langit di Thailand, sebuah bentuk nyata dari kekayaan bangsa.

Sayang, investasi Thailand yang buruk dan sejumlah besar utang menenggelamkan ekonomi negara itu dalam apa yang sekarang dikenal sebagai "Krisis Keuangan Asia 1997".

TONTON JUGA

Karena kurangnya dana, semua pembangunan gedung di Thailand terhenti dan kemewahan semakin memudar.

Bangunan Unik Sathorn adalah di antara gedung-gedung di Thailand yang menjadi korban Krisis Keuangan Asia. 

Banyak menara yang sedang dikembangkan sebelum jatuhnya ekonomi pada akhirnya selesai, atau akan, tetapi yang satu ini tetap dalam kehancuran. 

Meskipun dulu sedang dalam perjalanan untuk menjadi satu bangunan paling indah di Bangkok, Sathorn Unique sekarang menjadi pengingat yang menyeramkan tentang apa yang menjadi impian Thailand.

Dilansir TribunTravel dari laman elitereaders berikut fakta menarik tentang Sathorn Unique yang kini dijuluki menara hantu.

1. Arsitek gedung itu ditangkap karena diduga merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Mahkamah Agung

• Traveling Pertama Kali ke Thailand? Berikut Hal Penting Tentang Baht yang Wajib Turis Tahu

Rangsan Torsuwan terlibat dalam kasus pembunuhan Presiden Mahkamah Agung.

Pada 2008, Rangsan dinyatakan bersalah karena membunuh Praman Chansue, tetapi kemudian dibebaskan pada 2010.

2. Sathorn Unique 80% selesai ketika konstruksi dihentikan

• 5 Hostel Murah di Bangkok Thailand, Cocok untuk Backpacker, Harga Mulai Rp 90 Ribuan

Kasus ini memengaruhi kemampuan arsitek untuk mengamankan dana untuk bangunan dan dengan serangan Krisis Keuangan Asia 1997, struktur itu ditinggalkan dan tidak pernah selesai.

3. Bangunan itu didirikan di atas tanah pemakaman kuno, menurut rumor

• Panduan Lengkap Liburan ke Thailand untuk Pemula, Harga Tiket Pesawat dan Hotel