Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Fakta Nasi Kucing, Nasi Bungkus Porsi Kecil yang Ada di Jogja dan Solo

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nasi kucing lengkap dengan lauk bandeng dan sambal.

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tidak kenal dengan nasi kucing?

Nasi ini biasanya dibungkus dengan daun pisang atau kertas minyak.

Nasi putih yang disajikan dengan sambal dan gereh (ikan asin) atau bandeng ini memiliki porsi yang sedikit dan banyak dijajakan di angkringan atau hik.

Tapi tahukah kamu fakta menarik di balik nasi kucing yang unik ini?

Dirangkum TribunTravel dari beberapa sumber, berikut lima fakta menarik nasi kucing yang jarang diketahui:

1. Asal nama Nasi Kucing

Disebut nasi kucing karena pada awalnya menu nasinya terdiri dari sambal dan gereh (ikan asin) atau bandeng.

Ikan asin merupakan makanan kesukaan kucing-kucing di kampung.

Selain itu, porsinya yang sedikit semakin membuat nasi ini terkesan seperti makanan untuk kucing.

Tonton juga: 

5 Angkringan Legendaris di Solo, Cocok untuk Nongkrong di Malam Hari

10 Tempat Kuliner Malam di Semarang, Mampir Sejenak ke Angkringan Blendoek

Waroeng Klangenan dan 6 Angkringan Modern di Jogja yang Asyik Buat Nongkrong Bareng Teman

2. Alasan porsi kecil

Nasi kucing biasa disajikan dengan porsi yang kecil layaknya makanan kucing, ini dikarenakan nasi kucing memang bukan untuk mengenyangkan perut yang lapar.

Namun hanya untuk menemani perbincangan orang-orang yang nongkrong di hik atau angkringan.

3. Tak berubah dari masa ke masa

Nasi kucing merupakan kuliner yang terkenal sejak dulu dengan porsi dan ukuran yang kecil.

Halaman
12