Hal ini menyebabkan Swift harus sering berhenti sebelum ia selesai menggambar di batu tadi.
Tantangan lainnya adalah karena Swift mengerjakan karya seninya di sebuah objek wisata, maka ada banyak orang yang sering mengelilingi dan bertanya padanya.
Akibatnya, Swift menjadi tidak fokus mengerjakan karya seninya dan membuat ia menjadi tidak nyaman.
Sudah Melukis Sekitar Sepuluh Sampai 12 Batu
Ide awal Swift untuk membuat lukisan berupa kepala hiu adalah saat dirinya sedang berjalan menyusuri pantai Palolem dan melihat ada batu yang berbentuk segitiga.
Swift lalu teringat pada poster film Jaws yang menampilkan kepala hiu muncul dari dalam air.
Poster film ini kemudian menginspirasi Swift untuk menciptakan lukisan batu bergambar kepala hiu.
Selama 15 tahun bekerja sebagai seniman dan mengunjungi lebih dari 90 negara, Swift sudah menghasilkan berbagai karya seni, termasuk sepuluh sampai 12 lukisan batu lainnya.
Salah satunya adalah lukisan bergambar gajah pada batu yang juga ada di pantai Palolem, teman-teman.
Lukisan Kepala Hiu Diperbaharui Secara Rutin
Ternyata Swift tidak hanya satu kali menggambari batu berbentuk segitiga tadi menjadi kepala hiu.
Swift harus melukis batu tadi secara rutin agar bentuk kepala hiu pada batu itu tetap terlihat jelas.
Kondisi alam di mana batu itu berada memengaruhi cat yang digunakan Swift untuk membentuk lukisan kepala hiu.
Untuk membuat bentuk kepala hiu di batu segitiga pantai Palolem, Swift menggunakan cat semprot berbahan dasar air yang ramah lingkungan.
Sayangnya cat ini tidak bertahan lama dan bisa memudar seiring waktu serta kondisi lingkungan yang menerpanya.