Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Perlukah Memanaskan Mobil saat Pagi Hari?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak-anak di dalam mobil

TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi kebanyakan orang, aktivitas memanaskan mesin kendaraan bermotor masih kerap dilakukan hingga saat ini. 

Namun ternyata kegiatan yang kerap dilakukan saat pagi hari ini saat ini dianggap sudah ketinggalan zaman. 

Sebab, memanaskan mesin konon kini dianggap sebagai suatu hal yang membuang-buang bahan bakar.

Malahan, bagi mereka yang tinggal di perumahan padat, kebiasaan memanaskan mesin kendaraan bisa-bisa malah mengganggu karena suara bising yang ditimbulkan bisa saja sampai ke rumah tetangga.

Praktisi dan Konsultan Eco Driving Heru Sugiarto menyatakan, kebiasaan itu patut ditinggalkan.
"Emisi pada kendaraan adalah jenis sampah yang paling berbahaya."

"Jadi hindari hal-hal tidak perlu yang malah merugikan seperti memanaskan mobil sebelum berkendara," katanya di helatan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Bila memang dirasa mobil harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan, Heru mengungkapkan ada cara yang sangat efektif dan tidak merugikan orang sekitar.

Yakni memanaskan mobil sembari dijalankan dengan kecepatan rendah.

"Saat mobil dinyalakan, khususnya yang sudah Euro 2 ke atas, RPM akan naik selama 10-15 detik. Hal ini menandakan mobil sudah siap bergerak."

"Maka silahkan jalanankan mobil dengan kecepatan 20 km/jam dengan posisi persneling di gigi dua (untuk manual) selama dua menit (temperatur mobil siap)," kata Heru.

Karena, lanjut dia, ketika mesin hidup dan kendaraan diam di tempat yang terjadi adalah bahan bakar terbuang percuma.

"Jadi dengan dijalankan, bensin atau solar benar-benar melakukan pembakaran. Bukan untuk membuang 'sampah' (emisi) di garasi atau halaman rumah," ujar Heru.

Terkait kondisi oli sendiri, Heru menyampaikan tidaklah masalah.

Sebab, begitu mesin berputar maka oli juga akan berputar untuk melumasi kendaraan.

Kecuali bila mobil benar-benar tidak digunakan selama satu bulan lebih.

Perlu diketahui, emisi gas buang knalpot suatu kendaraan mengandung bahan-bahan berbahaya terutama bagi kesehatan.

Halaman
12