4. Ikan asin pada masa Itu disebut grih atau dendain
Tulisan Titi menyebut, kedua prasasti menjelaskan istilah ikan asin yang dikeringkan disebut grih atau dendain.
Saat ini dalam bahasa Jawa ikan asin disebut gereh sedangkan ikan yang dikeringkan disebut dendeng.
5. Dulu digunakan sebagai hidangan upacara
Titi menyebut, dalam Prasasti Rukam grih atau dendain digunakan sebagai hidangan yang disajikan dalam upacara penetapan sima (tanah suci).
Dari bukti sejarah itu, ikan asin rupanya tak hanya jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari, tetapi juga jadi hidangan yang disajikan dalam upacara-upacara besar.
Kini, setelah 13 abad, ikan asin masih eksis di tengah masyakarat Indonesia.
Terlepas dari stigma tak berkelasnya, ikan asin tetap jadi bagian perjalan suatu masyakarat membangun ekonominya.
• 7 Hutan Mangrove di Indonesia yang Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
• Tempat Wisata Populer Sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus dan Stasiun MRT Lainnya
• Mencoba Kelezatan Sate Khas Senayan, Tempat Jokowi dan Probowo Bertemu
• 7 Soto Ayam Enak di Semarang, Cocok untuk Menu Sarapan
• Liburan ke Osaka? Mampir Sejenak ke Kedai Khusus Bubble Tea dan Keju Ini
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Sejarah Ikan Asin di Indonesia, Ternyata Dulu jadi Salah Satu Hidangan Upacara Besar
Baca tanpa iklan