Hutan Mangrove Ecomarine terletak di Muara Angke, Jakarta Utara. Dulunya, area Hutan Mangrove ini merupakan tempat yang penuh dengan sampah baik dari darat maupun lautan.
Sampah-sampah tersebut kemudian dibersihkan, dan diganti dengan bibit-bibit mangrove.
Bermula dari sekitar 200 bibit, kini ada cukup banyak mangrove yang bisa ditemui.
Tak hanya untuk menahan abrasi, mangrove di sini juga berfungsi sebagai tempat wisata.
Berada di Hutan Mangrove Ecomarine pengunjung bisa menjajal olahan budidaya buah mangrove masyarakat sekitar, serta melihat kolam tempat budidaya ikan.
6. Hutan Mangrove Kulonprogo Yogyakarta
Panorama di Kawasan Wisata Mangrove, Kulon Progo, Yogyakarta berupa konstruksi jembatan dari bambu yang begitu menawan.(Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)
Di Yogyakarta tepatnya Kulonprogo juga memiliki hutan mangrove.
Kawasan wisata hutan mangrove ini memanjang dari timur ke barat, bersisian dengan sungai yang muaranya bersatu dengan Sungai Bogowonto di Pantai Congot.
Berada di Hutan Mangrove Kulonprogo, pengunjung bisa menikmati trekking di Jembatan bambu yang sudah dibangun oleh pihak pengelola sehingga wisatawan bisa berjalan di atasnya tanpa harus menyentuh air.
Di tempat ini juga tersedia beberapa tempat untuk berfoto-foto.
Beberapa bangunan bambu terdiri dari jembatan dan menara. Konstruksi jembatan dibuat begitu megah dengan menaranya yang menjulang tinggi sehingga sangat pas dijadikan latar berfoto.
Ada sekitar empat jembatan yang melintang di atas sungai. Semua jembatan itu unik sekaligus megah.
Hutan Mangrove ini lokasinya hanya 10 kilometer dari pusat kota Balikpapan, tepatnya di ujung kompleks perumahan Graha Indah, Balikpapan.
Meski letaknya tidak jauh dari pusat kota, pengunjung tetap dapat menyaksikan ratusan hektar hamparan bakau yang nan hijau yang terbelah oleh sungai-sungai.
Setelah menyusuri jembatan yang dibangun dari papan-papan ulin sepanjang 50-an meter, pengunjung tiba di dermaga kecil, tempat beberapa perahu fiber dan kayu bermesin tempel bersandar.