Atau, jika awak kabin terlihat tengah sibuk membereskan kabin dan tampak tergesa-gesa berjalan di lorong.
Kamu bisa menggangu ritme kerjanya. Cara terbaik adalah kontak mata.
Setelah berhasil kontak mata, bisa sampaikan permintaan dengan sinyal tangan atau berbicara tanpa suara.
Hal ini lebih sopan bagi para awak kabin.
Misalnya buat huruf T dengan tangan sambil berbicara (tanpa suara) kata "tea", untuk menunjukkan ingin teh. Atau, bentuk huruf C untuk "coffee" (kopi).
Jika ingin segelas air putih, gerakan tangan seakan-akan tengah minum sambil berbicara (tanpa suara) kata "water" atau air.
Jangan lupa ucapkan terima kasih dari kejauhan, cukup katakan "thank you" tanpa suara ditambah senyuman.
Jika tidak sengaja memencet tombol panggil awak kabin, cukup tekan kembali dan tombol akan padam.
Beberapa pesawat memiliki tombol ini di tempat-tempat yang mudah terpencet tanpa sengaja. Jadi hal ini cukup sering terjadi.
Beda di Asia
Sementara itu, di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara, biasanya tidak masalah bagi penumpang memencet bel ini untuk memanggil awak kabin, walau kebutuhannya hanya sekadar segelas air minum.
Sebab awak kabin dari maskapai-maskapai penerbangan di wilayah ini biasanya tidak sering berjalan di lorong kabin untuk mengecek siapa penumpang yang membutuhkan sesuatu.
Para awak kabin ini biasanya mengharapkan penumpang memencet tombol panggil awak kabin jika memang membutuhkan sesuatu.
Walau begitu, tetap perhatikan kesibukan para awak kabin.
Jika mereka begitu sibuk dan Anda bisa menunggu, tunda dulu keinginan memencet tombol.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kapan Sebaiknya Memencet Tombol Panggilan untuk Awak Kabin?