Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan Akhir Pekan

Menyusuri Keindahan Tersembunyi Goa Gajah di Bantul Jogja untuk Liburan Akhir Pekan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuliono, pemandu sekaligus pengelola sedang menunjukkan gumpalan batu menyerupai bentuk gajah yang ada di dalam Goa Gajah di Mangunan, Dlingo, Bantul.

Hal ini dikarenakan kondisi di dalam gua cukup gelap.

Ketika Tribunjogja.com menyusuri dalam gua, terdapat sejumlah ruangan yang relatif lebar-lebar dengan nama-nama yang bisa membuat buku kuduk merinding.

Misalkan saja, gapura depan pintu masuk terdapat batu berukuran besar yang dinamakan Kyai Balad oleh masyarakat setempat.

Konon, kata Yuliono sang pemandu, Kyai Balad itu merupakan seorang abdi dalem yang bertugas menunggu mulut goa.

"Tapi cerita itu hanya legenda. Boleh dipercaya dan boleh juga tidak percaya," kata dia pada Tribunjogja.com saat memulai percakapan ketika langkah kaki memasuki gua.

Menuju ke ruangan pertama pengunjung harus melewati pintu yang berukuran kecil.

Untuk bisa masuk, pengunjung harus membungkukan badan.

Menurut Yuliono, membungkukan badan itu memiliki filosofi.

"Barang siapa memasuki rumah orang. Maka harus menghormati pemilik rumah. Caranya dengan membungkukan badan," tuturnya.

Di ruang selanjutnya, ada ruangan yang dinamakan lorong ular.

Lorong ini berbentuk memanjang sedikit melingkar yang terhubung satu sama lain.

Ada juga ruang pendopo, Kepatihan dan batu yang mirip dengan seekor buaya.

Di sisi yang lain terdapat batu berukuran cukup besar, berbentuk menyerupai kepala kuda.

"Batu itu namanya Turangga," ujar Yuliono.

Usai mengamati setiap lekukan batu gua di ruang Kepatihan, Yuliono memandu menuju ruangan berikutnya yang bernama Sentong.

Halaman
123