Limacodidae mampu menyebabkan sensasi perih dan gatal yang lebih karena menyuntikkan racun histamin.
Pada kulit, racun memicu radang.
Hari menuturkan, efek gatal akibat ulat sebenarnya bersifat lokal.
Jika hanya tangan yang terkena, maka hanya tangan yang gatal.
Masalah muncul jika penanganan tidak tepat.
• 5 Taman Safari Terpopuler di Dunia, Semuanya Berada di Afrika
• Masyarakat Keluhkan Mahalnya Ongkos Perjalanan dari Kota Yogya Menuju Bandara YIA Kulonprogo
• Tebing Breksi, Wisata Bekas Tambang nan Instagramable di Yogyakarta
• Potret Aaron Ramsey Liburan ke Pantai Bareng Keluarga
TONTON JUGA :
Contoh, ulat diusir dari bagian tubuh dengan tangan lalu bagian gatal digaruk.
Menurut Hari, langkah itu justru akan menyebarkan rasa gatal ke bagian tubuh lain.
Gatal juga bisa dirasakan di seluruh tubuh jika ulat tidak mengenai tubuh secara langsung, tetapi benda yang biasa dipakai pada tubuh, seperti handuk dan baju.
"Kalau seperti itu, bulunya akan tersebar pada handuk dan baju. Makanya gatalnya bisa tersebar," kata Hari menjelaskan.
Untuk mencegah gatal menyebar, sebenarnya caranya cukup mudah.
Untuk ulat bulu dan bulu tebal, sebaiknya tidak diusir dengan tangan tetapi memakai pinset.
Lalu, bagian tubuh yang terkena tidak digaruk.
Tutup dengan selotip atau plester beberapa saat lalu lepaskan.
Selotip atau plester akan menarik bulu.
Untuk ulat api, cara mengatasinya adalah dengan krim antihistamin.
Bila gatal dan perih parah, disarankan mengunjungi dokter.
"Biasanya akan diberi antihistamin oral," kata Hari.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tiga Golongan Ulat di Indonesia, Bisa Bikin Gatal Luar Biasa!