TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Sawai merupakan nama salah satu desa yang ada di Maluku Tenggara dan berada di kawasan Taman Nasional Manusela.
Tidak ada literatur resmi mengenai asal mula Desa Sawai, namun menurut penduduk lokal, Desa Sawai pertama kali dibangun oleh para pedagang Arab.
Para Pedagang Arab yang datang ke Pulau Seram sebelum Spanyol, Portugis maupun Belanda datang ke Maluku.
• Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air Terjun di Semarang
• Fenomena Bun Upas di Dieng Diprediksi Muncul hingga Oktober Mendatang
Tonton juga:
Uniknya, tidak seperti desa-desa di daerah lainnya, Desa Sawai memiliki sebuah sungai yang seakan-akan membelah desa tersebut.
Ini dikarenakan posisi sungai yang berada di tengah-tengah Desa Sawai.
Banyak orang menjuluki sungai tersebut dengan nama Sungai keramik karena dari pondasi dasar, dinding hingga batas tepian sungai yang menempel dengan pemukiman penduduk berbahan lapis dari ubin keramik.
Meskipun sungai keramik sering dijadikan tempat aktivitas penduduk Desa Sawai, mulai dari mandi hingga mencuci pakaian, sungai ini tetap terjaga kebersihannya.
• Daftar Harga Tiket KA Bandara Jakarta Diskon 57 Persen Selama Juli 2019
• Pengunjung Bisa Camping di Dieng Saat Dieng Culture Festival 2019
Luas Desa Sawai sendiri mencapai 15 hektar dengan jumlah penduduk sekira 4.000 jiwa.
Selain memiliki sungai keramik, Desa Sawai juga menyimpan banyak keindahan alam.
Di antaranya terumbu karang di laut yang masih bersih dan belum tercemar limbah perkotaan.
Penasaran dengan keindahan Desa Sawai?
Traveler yang ingin mengunjungi Desa Sawai bisa menggunakan pesawat terbang ke Bandara Pattimura, Ambon.
Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mobil taksi menuju Pelabuhan Tuleha.
Dari pelabuhan Tuleha, traveler harus naik kapal ferry ke Pelabuhan Amahai di Pulau Seram yang merupakan pulau terbesar di Provinsi Maluku.
Perjalanan berikutnya dari Amahai bisa ditempuh dengan transportasi umum maupun rental mobil.
Baca tanpa iklan