Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bubur Ayam di Depan Stasiun Tegal Bisa Jadi Pilihan Menu Sarapan, Per Porsi Hanya Rp 8 Ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bubur ayam Fathudin

TRIBUNTRAVEL.COM - Bubur ayam menjadi menu sarapan yang cukup digemari banyak orang.

Selain lezat, bubur ayam cukup ringan dikonsumsi namun mengenyangkan.

Di Kota Tegal, ada seorang penjual kaki lima yang menjajakan bubur ayam di depan Stasiun Kota Tegal.

Lokasinya persis di depan tulisan Stasiun Kota Tegal atau di sebrang Taman Pancasila.

Bagi Anda yang ke Tegal menggunakan kereta api atau sedang transit di Stasiun Tegal, bisa menemukannya dengan mudah.

Fathudin (54), penjual bubur ayam mengatakan, ia dan istrinya Siti Amaliyah (50) sudah hampir 15 tahun berjualan di depan Stasiun Tegal.

Ia berjualan mulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00.

Menurutnya, selain pengguna kereta api, para petugas stasiun biasa juga sarapan bubur di tempatnya.

"Iya biasanya petugas stasiun, seperti tukang sapu, parkir, dan tukang angkut barang sering sarapan di sini," ungkapnya kepada tribunjateng.com, Senin (17/6/2019).

Sehari-hari, Fathudin menjual bubur ayamnya satu porsi seharga Rp 8000.

Ada pun harga sate ampela ati dan telur dijual Rp 3000 per tusuk.

Di kedainya, ia pun menyediakan teh dan berbagai jenis kopi saset.

Bubur ayam Fathudin sama seperti bubur ayam yang lain, menggunakan bumbu kuning, kecap asam, kacang, daun bawang, irisan ayam, sambal, dan krupuk.

Ada pun yang berbeda, ia tambahkan dengan irisan cakwe.

"Kalau bagi saya, yang istimewa itu kuah kuningnya. Sebab di Tegal jarang juga yang pakai," katanya.

Halaman
12