"Sebagian besar wabah di kapal pesiar terjadi ketika virus itu ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi di pelabuhan, baik dari orang ke orang yang kontak atau dari makanan dan air yang terkontaminasi," tulis Jay dalam bukunya.
Dia menuliskan jika virus tersebut sangat menulardan dapat mencemari ratusan makanan.
"Satu penumpang yang terinfeksi dapat mencemari pegangan tangan dan tombol lift yang akan disentuh ratusan penumpang," tulisnya.
Jay juga menambahkan jika lingkungan kapal yang terbatas akan memudahkan untuk melacak jumlah orang yang terinfeksi virus.
Bahkan rumah sakit di sana benar-benar diminta untuk menjaga jumlah penumpang yang terus berjalan dan mengeluh tentang penyakit yang diderita, seperti diare hingga muntah.
Ketika sekitar 3 persen dari penumpang kapal mengeluhkan penyakit yang sama di rumah sakit kapal, hal itu dianggap sebagai wabah.
Oleh karena itu berjabat tangan disebut-sebut sebagai perbuatan yang ditakuti.
Awal tahu ini Express.co.uk juga telah melaporkan adanya wabah norovirus di atas kapal Royal Carebian.
Sebanyak 22 orang penumpang kapal terkena dampak di Oasis of the Seas, satu diantara banyak kapal pesiar terbesar di dunia.
• Meskipun Tak Disukai, Kegiatan Ini Harus Dilakukan di Atas Kapal Pesiar
• Turis Mancanegara Kunjungi Kampung Nelayan di Banyuasin dengan Kapal Pesiar
• Fakta Kapal Pesiar - Benarkah Penumpang Dilarang Naik Kapal Pesiar Jika Tidak Bisa Berenang?
• 8 Penyakit Ini Sampai Sekarang Belum Ada Obatnya
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)
Baca tanpa iklan