TRIBUNTRAVEL.COM - Hampir setiap pelancong tahu jika naik pesawat terbang lebih aman daripada menyeberang jalan.

Hal ini didasari keyakinan bahwa industri penerbangan sangat jarang mengalami kendala.

Meski masih ada kecelakaan besar terjadi, tetapi anggapan pesawat lebih aman daripada transportasi darat tetap benar.

TONTON JUGA

Sebut saja dua kecelakaan besar dalam kurun waktu lima bulan yang terjadi pada pesawat Boeing 737 Max milik maskapai Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Pada tahun 2018, 556 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang, menurut Aviation Safety Network,.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 1,35 juta orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan lalu lintas jalan.

Namun, tahukah kamu bahwa tahun 2000 merupakan dekade paling berbahaya untuk perjalanan udara?

Atau tahukah kam fakta tentang China yang disebut negara paling mematikan kedua bagi pengemudi?

Dirangkum TribunTravel dari laman AsiaOne.com, Kamis (30/5/2019) sebuah survei oleh perusahaan perjalanan ke luar negeri "1st Move International" mengungkapkan beberapa data rute paling mematikan di seluruh dunia.

Rute berisiko data di bawah meliputi perjalanan menggunakan moda transportasi kereta, pesawat dan mobil yang harus diketahui oleh para pelancong sebelum mereka pergi.

PESAWAT

• Pilot AS Ternyata Pernah Minta Boeing 737 Max Dikandangkan Setelah Kecelakaan Lion Air

Jumlah kematian akibat kecelakaan pesawat meningkat tajam tahun lalu, tetapi tidak ada alasan bagi para pelancong untuk takut terbang.

Mengingat perkiraan lalu lintas udara di seluruh dunia hanya di bawah 38 juta penerbangan pada tahun 2018, tingkat kecelakaan adalah satu kecelakaan fatal per 2,5 juta penerbangan.

Lima lokasi paling mematikan untuk perjalanan udara (berdasarkan kecelakaan terburuk sejak 1968)