TRIBUNTRAVEL.COM - Selain Gudeg, Yogyakarta juga punya kuliner khas yang sayang untuk dilewatkan yaitu Bakpia.

Bakpia merupakan kue yang terbuat dari campuran kacang hijau dan gula dan dibalut dengan kulit yang terbuat dari tepung kemudian dipanggang.

Bakpia sendiri sebenarnya berasal dari Negeri China dengan nama asli Tou Luk Pia yang artinya kue pia kacang hijau.

Semenjak diperkenalkan di Yogyakarta, bakpia mulai diproduksi di Kampung Pathok, sejak sekitar tahun 1948, dan menjadi oleh-oleh favorit dari Yogyakarta.

Berikut lima Bakpia di Yogyakarta yang paling favorit untuk oleh-oleh lebaran:

1. Bakpia Pathok 25

Bakpia Pathok 25 merupakan salah satu bakpia legendaris dari Yogyakarta yang berasal dari daerah Pathok (Pathuk).

Di Bakpia Pathok 25 ini, traveler tidak hanya bisa membeli bakpia saka tetapi juga bisa melihat langsung proses pembuatannya.

Mulai dari proses memberi isian hingga proses pemanggangan dengan tungku bakar.

Tonton juga: 

Jadi traveler bisa membawa pulang bakpia sebagai oleh-oleh saat leabran nanti dalam keadaan fresh karena baru diangkat dari pemanggangnya.

Ada beberapa varian rasa bakpia yang ditawarkan yaitu kacang ijo, nanas, cokelat, keju, durian, dan aneka rasa.

Bakpia Pathok 25 pusat berada tidak terlalu jauh dari Malioboro dan buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB.

• Tanggapan Lion Air Terkait Harga Tiket Jakarta-Pekanbaru yang Tembus Rp 6,6 Juta

• Saldo E-Toll Habis saat Mudik Lebaran? Ada 14 Lokasi Isi Ulang Saldo di Tol Tangerang - Merak

2. Bakpia Patuk 75

Bakpia Patuk 75 didirikan oleh Yung Yen sejak 1948 dan termasuk bakpia legendaris di Yogyakarta.

Nama bakpia 75 merupakan nomor rumahnya yang terletak di daerah Pathuk.

Awalnya beliau menawarkan bakpia ini dari rumah ke rumah hingga banyak orang yang mencari bakpia 75 ini sekarang.

Bakpia ini masih mempertahankan rasa dan cara memasaknya secara tradisional.

Traveler dapat singgah untuk membeli oleh-oleh ini di Jalan KS Tubun nomor 75 Yogyakarta, Jalan KS Tubun nomor 83, Yogyakarta, Jalan HOS Cokroaminoto no.119B, dan Jalan Magelang km 4,5, Yogyakarta.

Bakpia Patuk 75 cukup tahan lama untuk bakpia basah, yaitu bisa tahan sampai 2 minggu apabila disimpan di dalam kulkas.

Untuk bakpia kering, bisa bertahan sampai 1 bulan.

Adapun varian rasa dari bakpia Patuk 75 adalah rasa cokelat, buah, bahkan rasa cappuccino.

3. Bakpia Kurnia Sari

Bakpia Kurnia Sari merupakan salah satu bakpia yang paling favorit dan bisa dijadikan oleh-oleh saat lebaran nanti.

Produk Bakpia Kurnia Sari ini terkenal dengan kelezatan dan kelembutannya.

Selain itu, bakpia ini juga memiliki berbagai macam rasa dan yang paling terkenal adalah rasa greentea dan cokelat.

4. Bakpia Kencana

Bakpia Kencana menawarkan konsep open kitchen yang menarik karena setiap pembeli bisa menyaksikan secara langsung dapur yang memproses pembuatan bakpia ini.

Walau tokonya tidak sebesar bakpia lainnya dan jauh dari pusat kota namun Produk Bakpia Kencana sangat populer dan disukai oleh para wisatawan.

Bakpia Kencana menawarkan tujuh varian rasa yaitu susu, cokelat ubi, keju, kumbu hitam, kacang hijau, dan crispy.

5. Bakpia Merlino

Awalnya Toko Merlino merupakan toko roti biasa yang menjual roti kering dan basah.

Pada tahun 2000an toko ibi baru memproduksi bakpia yang ternyata mendapat sambutan hangat karena keunikannya.

Bakpia Merliano berbeda dengan bakpia pada umumnya karena ukurannya yang mungil.

Soal rasa, bakpia ini berani diadu karena memiliki kulit yang tipis yang menambah kelembutan makanan ini.

Varian rasa bakpia produk ini beraneka ragam serta telah mengikuti perkembangan jaman.

Terdapat beberapa rasa seperti ubi ungu, kacang hijau, cokelat, susu, keju, cappuccino, dan green tea.

Produk andalannya adalah bakpia green tea dan cappucino.

• Dekat dengan Yogyakarta, Klaten Punya 9 Kuliner yang Wajib Dicicipi Saat Libur Lebaran

• 5 Kudapan Khas Yogyakarta yang Cocok Jadi Menu Takjil untuk Buka Puasa

• Mudik Lebaran ke Jogja? Awas, Delapan Ruas Jalan di Yogyakarta Ini Berpotensi Rawan Kemacetan

• Masjid Gede Mataram Kotagede, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Yogyakarta

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)