3. Hannelore Schmatz dan Ray Genet (Jerman)
Pada 1979 Hannelore Schmatz bersama Ray Genet dalam perjalanan turun memutuskan untuk bermalam di camp dalam kantong tidur tanpa penutup kepala.
Setelah terjadi badai salju, Ray meninggal karena hipotermia sedangkan Hannelore menyerah kelelahan hanya sejauh 330 kaki dari perkemahan.
2. Karl Gordon Henize (Amerika)
Pada 1993 Karl Gordon Henize seorang profesor dan ilmuwan NASA mengambil cuti untuk mendaki Everest.
Dia ingin menguji alat NASA untuk radiasi di tempat berbeda guna mempelajari efek pada jaringan tubuh manusia.
Namun pada hari kedua Henize mengalami kegagalan paru-paru, dia tidak dapat turun dari gunung dan meninggal pada ketinggian 18.000 kaki.
1. Francys Arsentiev (Amerika)
Pada 1998 Francys Arsentiev mendaki bersama suaminya, namun ketika suaminya berhenti di camp, Francys melanjutkan perjalanan sendiri tanpa suplemen oksigen.
Sehari kemudian suaminya dengan membawa oksigen serta obat-obatan menemukan jasad istrinya telah membeku.
• 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Memperlambat Penuaan Dini
• Teh Kulit Pisang Dipercaya Bisa Cegah Kanker, Begini Cara Membuatnya
• Bukan Buat Kentut, Lubang Pada Kursi Plastik Punya Fungsi Lain
• 10 Momen Tidak Terduga Orang Dewasa yang Tersangkut di Taman Bermain Anak
• Tahu Pong Gajah Mada, Kuliner Legendaris yang Wajib Dicoba saat Mudik ke Semarang
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Tewas dalam Pendakian, Inilah Potret Memilukan Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Gunung Everest