Dikutip dari The New York Times, pendaki Everest yang berpengalaman mengatakan, pendaki yang terlalu padat dan tidak berpengalaman harus disalahkan.
Para pendaki berdesak-desakan untuk mengambil foto narsis dan mempertaruhkan nyawanya untuk mengantre ke puncak.
Hal tersebut patut disayangkan karena kematian bukan karena cuaca buruk, tapi 'kemacetan' di atas gunung.
Menurut catatan perizinan di Nepal, banyak pendaki tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan pendakian.
"Itu menakutkan," kata Ed Dohring, seorang dokter dari Arizona yang melakukan pendakian seperti wawancara yang dilakukan New York Times.
Ed Dohring mengklaim, dia harus menginjak-injak seorang wanita yang baru saja meninggal untuk melanjutkan perjalanannya.
Kondisi menjadi berbahaya karena orang-orang berdesakan di puncak yang sempit dan beku untuk mengambil swafoto.
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)